Mobil F1 dengan kekuatan downforce yang kuat berkat komponen aerodinamika, bisa melibas tikungan dengan cepat.
Contohnya saat kecepatan 300 km/jam di trek lurus, mobil F1 bisa saja melibas tikungan dengan kecepatan 240 km/jam dan dengan konsekuensi G-Force yang sangat besar.
Sedangkan motor MotoGP saat berada di kecepatan 300 km/jam, mereka harus mengguranginya sampai 100 km/jam atau lebih pelan lagi demi melibas suatu tikungan.
Sementara aerodinamika F1 punya drag yang lebih besar, yang akan membatasi kecepatan saat melaju di trek lurus yang panjang, sehingga top speed-nya masih kalah dari motor MotoGP.
Lewis Hamilton dkk tak perlu menginjak rem dalam-dalam sedalam pengereman Marc Marquez dkk saat memasuki tikungan.
Dengan komponen aerodinamika tak sebaik mobil F1, pembalap MotoGP harus mengerem dalam-dalam dan memiringkan badannya untuk melawan gaya sentrifugal di tikungan.
Bayangkan jika treknya hanya berupa tikungan cepat ke kanan dan ke kiri tanpa lurusan yang cukup panjang, mobil F1 akan semakin jauh meninggalkan motor MotoGP.
Kebanyakan trek Grand Prix adalah trek memutar dengan banyak tikungan, ceritanya bisa saja berbeda jika motor MotoGP dan mobil F1 cuma diadu drag dalam jarak tertentu.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Corsedimoto.com |
KOMENTAR