Baca Juga: Tak Boleh Ngawur, Segini Pentingnya Setting Suspensi Belakang Terhadap Pemakaian Ban Motor MotoGP
Data-data dan preset ini sudah didapatkan pembalap dan para krunya dari tes ataupun sesi latihan.
Sebagai contoh, TC1 lebih membebaskan ban belakang berakselerasi, sedangkan TC2 lebih ketat menahan ban belakang agar lebih awet dengan akselerasi yang lebih sedikit dari TC1.
Pembalap bisa mengubah pilihannya ke TC1 atau TC2 sesuai kebutuhan atau strateginya, khususnya saat menemui kondisi tertentu di atas trek.
Untuk beralih ke setting yang diinginkan, pembalap cuma tinggal menekan tombol berwarna dengan tangan kirinya.
Ada lima warna di tombol tersebut, mulai dari merah, biru, kuning, silver, dan hijau di bagian kiri setang motor.
Tombol merah dipakai untuk mengganti pilihan ke nomor yang lebih tinggi, sedangkan hijau sebaliknya.
Tombol biru membuat motor masuk ke mode pitlane limiter, digunakan saat motor masih melaju di pitlane dengan kecepatan yang dibatasi sesuai aturan.
Lalu tombol kuning adalah tombol mengubah pilihan strategi setup yang ada.
Ada empat pilihan strategi yakni engine brake control, traction control, wheelie control, dan torque control.
Baca Juga: Setelah Monster Energy Yamaha di Jakarta, Simak Jadwal Peluncuran Tim Lain di MotoGP 2023
Penggunaan tombol kuning bersinergi dengan tombol merah dan hijau untuk mengganti ke preset lainnya.
Sedangkan tombol silver adalah launch control yang digunakan saat pembalap akan start, penggunaannya akan dikombinasikan dengan holeshot device.
Para pembalap bisa memantau mekanisme pilihan setting elektronik tersebut dari layar panel dasbor motor.
Kalau masih belum paham, simak video berikut:
What do #MotoGP riders see on their dashboards and which electronics can they control while going 200mph+? We take a look… in 3D! pic.twitter.com/oIe6c8igqw
— MotoGP™???? (@MotoGP) 14 Desember 2017
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Twitter.com/MotoGP |
KOMENTAR