Hanya saja perakitan motor listrik tadi masih dihadapkan dengan tantangan lain, yakni mencari baterai motor yang teknologinya lebih bagus.
Terkait spare part-nya, SMK Muhammadiyah Purwodadi sudah bekerja sama dengan PT Estima Solo untuk menyuplai spare part.
Menariknya dalam kerja sama itu, pihak SMK meminta PT Estima Solo untuk melakukan pendampingan dan pengajaran kepada siswa-siswinya dalam merakit motor dan mobil listrik.
"Sudah kami kirimkan enam murid untuk membantu perakitan motor dan mobil listrik, mengingat ini juga sebagai pembelajaran kepada murid yang didelegasikan," imbuh Sumarjo.
Sumarjo menyebutkan, motor serta mobil listrik yang sudah dirakit tadi memang jadi generasi pertama dan natinya dilakukan pengembangan lebih lanjut lagi.
Bahkan sudah direncanakan pada Februari 2023 mendatang, pihak SMK mau mendatangkan tekonologi baru guna menyempurnakan motor listrik generasi pertamanya atas kerja sama dengan salah satu perusahaan di Indonesia.
Perlu diketahui, motor listrik generasi pertama rakitan SMK Muhammadiyah Purwodadi punya spesifikasi yang enggak beda jauh dari motor listrik entry level yang dijual di pasaran.
Kecepatannya memang masih di bawah 50 Km/jam, tapi baterai yang terpasang bisa digunakan untuk menempuh jarak 45 Km dengan waktu pengecasan sekitar 6 jam.
"Kami juga akan bekerja sama dengan SMK Muhammadiyah se-Indonesia yang punya konsentrasi teknik dan bisnis motor, semoga bisa direstui oleh pusat dan dihadiri Menko PKM lagi," lanjutnya.
Menurutnya, perakitan motor dan mobil listrik perlu dilakukan guna menanggapi isu pencemaran udara, isu energi dan ajakan pemerintah untuk konversi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.
"Sehingga kami akan coba menjawabnya, salah satunya dengan menghadirkan motor listrik generasi kedua yang masih dalam pengembangan," pungkas Sumarjo.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Menteri PMK Muhadjir Effendy Beli Motor Listrik Rakitan SMK Muhammadiyah Purwodadi Purworejo.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR