Wolff pun berharap FIA mau melakukan diskusi dengan Hamilton, atau bahkan dalam forum dengan pembalap lainnya juga terkait persoalan ini.
"Ketika Lewis berbicara dengan Mohammed di masa lalu, hasilnya selalu positif. Jadi ketika orang-orang duduk di meja bersama, kupikir tak akan ada masalah besar seperti yang ditulis media," jelas pria Austria ini.
Dahulu Lewis Hamilton sering mengkampanyekan permasalahan orang berkulit hitam di dunia olahraga.
Namun, sejumlah pernyataan lain terkait permasalahan ini dianggap cukup berisiko merusak citra F1 sebagai olahraga untuk semua kalangan.
"Kau boleh menggunakan olahraga untuk alasan perdamaian, tapi satu hal kami tak ingin FIA sebagai platform sebagai agenda personal," kata Ben Sulayem beberapa waktu lalu saat mengumumkan aturan baru ini.
"Kami akan memisahkannya dari olahraga. Apa yang dilakukan pembalap? Balapan! Itu pekerjaan mereka dan mereka menjalankan bisnis, mereka memberikan pertunjukkan, mereka adalah bintangnya. Tak ada yang mau menghentikan mereka, tapi ada tempat lain untuk mengekspresikan keinginan mereka," jelasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Mirror.co.uk |
KOMENTAR