GridOto.com - Ada banyak perbedaan mengenai tim satelit MotoGP zaman dulu dengan era sekarang.
Salah satu perbedaannya adalah soal level kompetensi dan cara pabrikan memperlakukan tim satelit.
Kalau era sekarang, kebanyakan tim satelit MotoGP mendapat kasih sayang besar dari pabrikan.
Mereka akan mendapat dukungan teknis dan finansial yang bagus dari tim pabrikan, bahkan menyangkut urusan pembalap.
Misalnya saja tim Pramac yang dianggap menjadi tim B-nya Ducati, yang mana gaji pembalap, mekanik hingga soal urusan teknis ditalangi oleh pabrikan.
Sedangkan pada zaman dulu, tim satelit dianggap rival yang bahkan bisa digembosi dari dalam.
Hal itu diungkap oleh Bos Pons Racing, Sito Pons, dengan tim balapnya sudah berada di Grand Prix selama 30 tahun terakhir.
"Situasi di kelas para raja lebih baik sekarang, karena banyak pabrikan yang terlibat. Kompetisinya lebih ketat, banyak pabrikan dengan motor setara secara kompetisi," kata Pons dilansir GridOto.com dari Speedweek.
"Sebagian pabrikan sekarang punya tim customer sebagai tim B mereka, seperti sebuah tim pabrikan kedua," jelasnya.
Baca Juga: Jelang Peluncuran Tim Monster Energy Yamaha MotoGP di Jakarta, Fabio Quartararo Pamer McLaren 765LT
Pria 63 tahun ini juga menceritakan pengalaman saat Pons Racing menjadi tim satelit Honda selama hampir 15 tahun.
"Mereka sekarang memberikan motor bagus dan merekrut pembalapnya. Berbeda jauh dengan dulu. Kami malah bertarung dengan pabrikan Honda 20 tahun lalu sebagai Camel Pons Honda Team!," sambungnya.
Bahkan menurutnya, tim pabrikan Honda tak segan menggembosi Pons Racing dari dalam.
"Mereka adalah musuh kami di trek. Mereka bukan rekan melainkan musuh kami yang pahit," tegas juara dunia 250 cc dua kali ini.
"Sekarang berbeda. Ketika kami menjalankan tim MotoGP dulu, Honda mencoba mengambil pembalap kami dan mereka juga mencoba mengambil sponsor kami," jelas pria 63 tahun ini.
Masih menurut Pons, tim pabrikan sekarang menganggap tim satelit juga membawa nama pabrikan.
Daripada bermusuhan dengan tim satelit, lebih baik menggandengnya untuk melawan brand lain.
"Yamaha memiliki tim satelit yang sukses dengan Petronas, Ducati bekerja sama dengan Pramac, Aprilia kini bekerja sama dengan tim RNF dan membayar para pembalap," lanjutnya.
"Mirip dengan KTM dan Gasgas. Kupikir sistem saat ini lebih baik karena tim privat diuntungkan dan kejuaraan secara keseluruhan meningkat. Itu menyenangkan. Peningkatan untuk semua orang yang terlibat," tuntasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR