Baca Juga: Jelang Peluncuran Tim Monster Energy Yamaha MotoGP di Jakarta, Fabio Quartararo Pamer McLaren 765LT
Pria 63 tahun ini juga menceritakan pengalaman saat Pons Racing menjadi tim satelit Honda selama hampir 15 tahun.
"Mereka sekarang memberikan motor bagus dan merekrut pembalapnya. Berbeda jauh dengan dulu. Kami malah bertarung dengan pabrikan Honda 20 tahun lalu sebagai Camel Pons Honda Team!," sambungnya.
Bahkan menurutnya, tim pabrikan Honda tak segan menggembosi Pons Racing dari dalam.
"Mereka adalah musuh kami di trek. Mereka bukan rekan melainkan musuh kami yang pahit," tegas juara dunia 250 cc dua kali ini.
"Sekarang berbeda. Ketika kami menjalankan tim MotoGP dulu, Honda mencoba mengambil pembalap kami dan mereka juga mencoba mengambil sponsor kami," jelas pria 63 tahun ini.
Masih menurut Pons, tim pabrikan sekarang menganggap tim satelit juga membawa nama pabrikan.
Daripada bermusuhan dengan tim satelit, lebih baik menggandengnya untuk melawan brand lain.
"Yamaha memiliki tim satelit yang sukses dengan Petronas, Ducati bekerja sama dengan Pramac, Aprilia kini bekerja sama dengan tim RNF dan membayar para pembalap," lanjutnya.
"Mirip dengan KTM dan Gasgas. Kupikir sistem saat ini lebih baik karena tim privat diuntungkan dan kejuaraan secara keseluruhan meningkat. Itu menyenangkan. Peningkatan untuk semua orang yang terlibat," tuntasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Speedweek.com |
KOMENTAR