Modifikasinya sendiri berupa sistem penggerak all wheel drive khusus, mesin V8 6.700 cc garapan Roush-Yates yang mampu menyemburkan 845 dk ke keempat rodanya.
Hoonicorn sendiri nantinya akan berevolusi menjadi Hoonicorn V2 dengan tenaga yang kini mencapai 1.400 dk berkat penambahan dua buah turbo dari Garret.
Untuk Gymkhana Nine, Ken Block memakai Ford Focus RS RX garapan M-Sport dengan spesifikasi sama seperti yang ia pakai di FIA World Rallycross.
Mengandalkan mesin yang sama seperti yang digunakan di Ford Fiesta ST RX43, mobil ini menjadi ikonik menggunakan livery yang cukup unik.
Yaitu perpaduan warna putih biru serta grafis yang terinpsirasi dari Dazzle Camouflage, kamuflase yang dipakai pada kapal perang pada Perang Dunia Pertama.
Untuk seri Gymkhana yang terakhir yaitu Gymkhana Ten, Ken Block menggunakan lima mobil sekaligus.
Namun, hanya dua mobil yang benar-benar baru yaitu Ford Escort Coswort RS yang dinamai 'Cossie' serta Ford F150 lansiran 1977 yang dinamai 'Hoonitruck.'
Cossie sendiri merupakan mobil reli dengan homologasi Group A yang dipakai di WRC pada dekade 90-an.
Namun dengan tenaga yang jauh lebih besar dari mesin 2.000 cc 4 silindernya turbo-nya yaitu 645 dk.
Sementara Hoonitruck merupakan Ford F-150 lansiran 1977 yang 'dicekoki' mesin 3.500 cc V6 dari mobil balap Ford GT yang dikembangkan untuk balap ketahanan Le Mans 24 Hours.
Berkat tangan dingin Ford Performance, mesin tersebut mampu menyemburkan 914 dk dan torsi 702 Nm.
Selain kelima mobil di atas, Ken Block juga punya banyak mobil yang bisa dibilang tidak kalah uniknya.
Salah satu yang terbaru adalah Audi S1 Hoonitron, mobil listrik yang terinspirasi dari mobil reli Group B yang dipakainya di Electrikhana.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR