GridOto.com - Usai pengerjaan Tol Yogyakarta-Solo rampung, beredar rumor pemerintah akan melanjutkan dengan proyek Tol Lingkar Timur-Selatan Solo.
Rencananya Tol Lingkar Timur-Selatan Solo ini membentang melewati tiga kabupaten di Jawa Tengah, yakni Karanganyar, Sukoharjo dan Klaten.
Hanya saja, beragam tanggapan bermunculan terkait rencana proyek yang menghubungkan tiga kabupaten tersebut.
Bahkan Bupati Klaten, Sri Mulyani, sampai menolak degan tegas proyek Tol Lingkar Timur-Selatan Solo melewati wilayahnya.
Hal itu dikarenakan proyek tersebut bakal menerjang sekitar 30 hektare sawah lestari yang ada di Klaten.
"Saya tidak setuju, karena pertimbangannya bahwa Tol Yogyakarta-Solo yang sekarang dibangun sudah menggunakan sawah lestari sebanyak lebih dari 300 hektare," ujarnya, dikutip dari Tribunjogja.com, Senin (02/01/2023).
Jika pembangunan tol ini tetap dijalankan, menurutnya maka masyarakat Klaten akan merasakan dampak buruknya seperti hasil panen beras yang menurun, akibat berkurangnya luas sawah lestari.
"Kasihan anak cucu kita, nanti mau makan apa kalau sawah pertanian dipakai untuk tol terus," lanjut Mulyani.
Sekadar informasi, 30 hektare sawah lestari yang rencananya mau digunakan untuk pembangunan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo tersebar di tiga kecamatan, yaitu Polanharjo, Delanggu dan Wonosari.
Ketiga kecamatan tersebut memang dikenal sebagai lumbung berasnya Kabupaten Klaten.
Mulyani juga menambahkan, total 30 hektare lahan sawah lestari untuk proyek tol ini dirasa terlalu banyak.
Belum lagi area industri, pemukiman dan area lainnya juga sudah berkurang lebih dulu karena proyek Tol Yogyakarta-Solo.
Secara terpisah, Widiyanti selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Klaten membenarkan puluhan hektare sawah lestari memang diwacanakan mau dipakai untuk proyek tol itu.
Kendati demikian, wacana tadi belum final sehingga bisa saja mengalami perubahan lagi ke depannya.
"Memang wacananya 30 hektare yang bakal kena, tapi ini kan belum final," ungkap Widyanti.
Ia juga menuturkan, lahan sawah yang akan digerus untuk proyek Tol Lingkar Timur-Selatan Solo memang lahan produktif yang bisa ditanami 2-3 kali setahun.
Kalau sampai lahan seperti ini dipakai untuk pembangunan, jelas luas lahan produktif dan hasil panen beras di Klaten berkurang.
"Satu hektare lahan sawah bisa menghasilkan lima ton gabah kering giling, tinggal dikalikan saja dan dihitung pengurangannya berapa setiap panen kalau lahannya dipakai," jelasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pertimbangan Bupati Klaten Sri Mulyani Tak Setuju Pembangunan Jalan Tol Lingkar Timur-Selatan Solo.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | TribunSolo.com |
KOMENTAR