Marc Marquez bahkan sampai blak-blakan bilang bahwa dia takkan bisa menang dengan motor seperti itu.
Rasa frustrasi itu disadari oleh sang adik, Alex Marquez, yang terus mengamati gerak-gerik sang kakak dalam beberapa waktu terakhir.
"Kami satu mobil dan kami tak bilang apapun. Lalu aku tanya kepadanya apa Honda sudah mencoba komponen baru, dia bilang ya tapi tak ada yang berhasil," kata Alex Marquez dilansir GridOto.com dari La Gazzetta dello Sport.
"Aku hanya bilang Ducati berbeda. Dia adalah kakakku, tapi aku ingin mengalahkannya. Kupikir jika Honda membuat langkah bagus, Marc takkan pergi," jelas sang adik.
Alex menilai ada peluang untuk Marquez pergi ke pabrikan lain, jika Honda gagal membuat motor yang lebih baik.
"Kupikir dia bisa bertahan karena tim itu selalu dibelanya, yang menunggu dan menghormatinya ketika dia cedera. Tapi jika motornya tidak bisa menang gelar, maka benar dia mungkin akan meninggalkannya," ungkap juara Moto2 2019 ini.
"Dari sudut pandangku, aku memutuskan pergi karena aku butuh sesuatu yang baru. Bertahan di Honda akan mengakhiri karierku," jelasnya.
Menurut Alex Marquez, motor sangat penting buat seorang pembalap dan Honda untuk sementara ini gagal memenuhi hal ini.
"Tiga tahun di Honda, kupikir yang terakhir adalah yang terburuk bagiku. Tak mudah buat seorang pembalap memakai motor yang sama terus dari Qatar ke Valencia, tanpa modifikasi," sambungnya.
"Jika motornya kompetitif tak apa, tapi jika kau punya banyak masalah maka 20 balapan akan sangat sulit. Padahal kau melihat yang lain mendapat material baru dan motornya berkembang, jadi hal ini sulit diterima," jelasnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | autosport.com,Gazzetta.it |
KOMENTAR