GridOto.com - Pembangunan proyek Tol Yogyakarta-Solo telah dinantikan oleh masyarakat di Jawa Tengah (Jateng) dan sekitarnya.
Meski sudah dinantikan, beberapa pihak menilai Tol Yogyakarta-Solo bisa menjadi pisau bermata dua sob.
Hal tersebut disampaikan oleh Humas Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Sistho A. Sreshtho.
Menurut Sistho A. Sreshtho, Tol Yogyakarta-Solo memang mempermudah akses ke Surakarta dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Dengan mudahnya akses, maka akan banyak pelaku perjalanan yang enggan menginap," kata Sistho A. Sreshtho dikutip dari TribunSolo.com.
Padahal lama menginap (length of stay) menjadi salah satu faktor penting untuk mengukur perekonomian.
"Di sektor perekonomian pariwisata, semakin lama menginap maka semakin banyak uang yang dihabiskan," terangnya.
Di sisi lain, Tol Yogyakarta-Solo juga bisa menjadi faktor pendukung ekonomi daerah.
"Jalan tol baru ini bisa mempermudah akses masyarakat Jawa Timur dan Jateng menuju DIY," tuturnya.
Baca Juga: BPJT Sudah Bocorkan Sedikit Konsep Rest Area Dua Jalan Tol Ini, Mau Dibuat Kayak Gimana Ya?
Ia menjelaskan, ada tiga trik agar masyarakat tetap memilih Kota Solo sebagai lokasi berlibur.
"Ada 3A (Aksesibilitas, atraksi, amenity) yang harus dipertahankan dan ditingkatkan," tambah Sistho.
Humas PHRI ini menyayangkan, Kota Solo belum meningkatkan salah satunya.
Pasalnya banyak lokasi wisata atau tempat tongkrong di malam hari yang tidak menunjukkan atraksi.
"Atraksi tersebut bisa berupa kegiatan di malam hari di Sriwedari atau Mangkunegaran," kata Sistho.
Meski begitu, Solo memiliki fasilitas akomodasi yang mumpuni untuk para wisatawan.
"Hotel, rumah makan, tempat wisata hingga rumah ibadah ada semua di Solo," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Jalan Tol Solo-Jogja Bak Dua Mata Pisau, Peluang Sekaligus Ancaman untuk Solo, Kenapa?
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | TribunSolo.com |
KOMENTAR