Ia menjelaskan, ada tiga trik agar masyarakat tetap memilih Kota Solo sebagai lokasi berlibur.
"Ada 3A (Aksesibilitas, atraksi, amenity) yang harus dipertahankan dan ditingkatkan," tambah Sistho.
Humas PHRI ini menyayangkan, Kota Solo belum meningkatkan salah satunya.
Pasalnya banyak lokasi wisata atau tempat tongkrong di malam hari yang tidak menunjukkan atraksi.
"Atraksi tersebut bisa berupa kegiatan di malam hari di Sriwedari atau Mangkunegaran," kata Sistho.
Meski begitu, Solo memiliki fasilitas akomodasi yang mumpuni untuk para wisatawan.
"Hotel, rumah makan, tempat wisata hingga rumah ibadah ada semua di Solo," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Jalan Tol Solo-Jogja Bak Dua Mata Pisau, Peluang Sekaligus Ancaman untuk Solo, Kenapa?
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | TribunSolo.com |
KOMENTAR