Sayangnya Pirro harus memupus keinginannya meneruskan balapan di MotoGP, hingga akhirnya tawaran direkrut Ducati menjadi test rider datang pada akhir 2012 silam.
Dari Desmosedici GP12 hingga GP22, Pirro adalah orang paling paham dengan motor tim Borgo Panigale.
Pirro mengakui, motor yang digunakan Rossi kala itu memang benar-benar mengerikan.
"Ketika aku mengujinya, aku langsung paham kenapa Valentino gagal kompetitif dengan Ducati," kata Pirro dilansir GridOto.com dari GPOne.
"Itu adalah motor yang saat kau masuk ke sebuah tikungan, kau tak akan tahu di mana kau akan keluar dari tikungan itu," tegas sang test rider.
Rata-rata pembalap akan langsung kehilangan kepercayaan dirinya dengan motor seperti itu, dan tampaknya memang hanya Stoner yang bisa menaklukannya.
Ducati beberapa kali mengganti sasis dan komponen demi mengatasi masalah front end yang dikeluhkan Rossi ini, tapi hasilnya nihil.
"Bagian depannya tak bisa memberikanmu kepercayaan diri dan sebagai pembalap normal, dari segi rasa soal pembalap yang bertarung di depan seperti Rossi atau Lorenzo, akan kesulitan," sambungnya.
"Sedangkan Stoner mengendarai motor itu dengan bagian belakang seperti baru saja keluar dari trek tanah," jelas Pirro.
Baca Juga: Kecewa dengan Ducati, Jorge Martin Mulai Negosiasi Untuk Gabung Yamaha dan Siap Putus Kontrak
Kepala kru Rossi, Jeremy Burgess, dulu juga pernah bilang motor ini seolah maunya lurus terus, dan harus punya skill berbeda untuk bisa membuatnya belok.
Rossi punya gaya membelok yang jauh berbeda dengan Stoner yang suka langsung menegakkan motor ketika melalui tikungan.
"Valentino gagal membuat perbedaan karena kau harus melaju melebihi instingmu, sedangkan ketika berlebihan maka kau jatuh," ungkap Pirro.
"Jadi kau seperti maju setengah langkah, tapi harus mundur dua langkah. Ketika pembalap kehilangan kepercayaan diri, dia akan menderita," jelasnya.
Pada 2013 Ducati merekrut Gigi Dall'Igna untuk mengembalikan nama baik Ducati setelah gagal bersama The Doctor.
Lalu pada 2015 Dall'Igna baru mengeluarkan motor baru dengan konsep yang dibuatnya sendiri, berbeda dari sebelumnya.
Editor | : | Dida Argadea |
Sumber | : | GPOne.com |
KOMENTAR