Malahan, beberapa masalah timbul di mana pembalap sering mengeluhkan performa ban yang tidak bagus saat balapan karena tekanan terlalu rendah ataupun terlalu tinggi.
Soal ini, Michelin balik menyalahkan para mekanik karena mencoba main-main dengan tekanan ban, padahal jika tidak main-main bisa saja tidak ada masalah seperti yang dikeluhkan.
Untuk itulah sistem pemantauan tekanan ban secara real time ini diterapkan di MotoGP 2023.
"Ada angka rekomendasi soal tekanan ban dan temperaturnya, dan itu tak berubah. Tapi tahun depan kami punya sistem yang bisa mengukur tekanan ban secara real time dengan angka absolut," kata Stefano Cechinnelli, Manajer Teknologi MotoGP, dilansir GridOto.com dari Mowmag.
"Akan ada angka tekanan ban yang menentukan diterima atau tidaknya sebuah lap, ataukah untuk mempertimbangkan sebuah balapan menaati regulasi," jelasnya.
MotoGP menyiapkan sanksi berat agar para kru tidak sembarangan main-main gembosin ban motor MotoGP-nya.
Lap pada sesi time attack bisa saja dibatalkan dengan tegas, dan bisa saja didiskualifikasi dari balapan.
"Detalinya masih didiskusikan, tapi konsepnya lap sah apabila tekanan bannya lebih dari batas minimal dalam rentang waktu tertentu dalam lap tersebut," sambungnya.
"Sedangkan saat balapan, konsepnya menghitung rata-rata tekanan tiap lap dan jumlah lap di mana rata-ratanya di bawah minimum," jelas Cechinnelli.
Cechinnelli akan memastikkan semuanya siap sejak awal musim 2023 mendatang.
Hanya saja soal penalti, MotoGP akan bereksperimen sejak tes pramusim dan beberapa balapan awal musim 2023 sebelum serius menghukum tim dan pembalapnya.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Mowmag.com |
KOMENTAR