GridOto.com - Apa yang terjadi jika baterai mobil listrik panas? Ini jawabannya.
Seperti mobil mesin pembakaran, mobil listrik juga ada yang memiliki radiator sebagai sistem pendingin.
Sistem pendingin dibutuhkan untuk menjaga temperatur baterai mobil listrik agar tidak panas.
Lantas jika baterai mobil listrik panas, Bonar Pakpahan, Product Expert PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) menjawab apa yang akan terjadi.
"Indikasi awal baterai panas ditandai dengan warning di panel instrumen," buka Bonar.
Baca Juga: Buat Ngecas Mobil Listrik Citroën E-C4, Pakai Soket Charger Jenis Ini
Pada panel instrumen akan ditampilkan peringatan baterai mencapai suhu panas maksimal.
Jika dibiarkan, maka sistem proteksi baterai akan mengintervensi fungsi baterai.
"Melalui battery management system, kinerja penyaluran arus listrik akan dibatasi," ujar Bonar.
"Performa baterai yang misalnya 80 persen power outputnya dibatasi 30 atau 40 persen bergantung temperatur," terangnya.
Intervensi battery management system diperlukan untuk menahan besaran arus listrik dari baterai.
Tingginya daya arus listrik menghasilkan suhu panas yang harus dibatasi untuk menjaga baterai.
Baca Juga: Seperti Ini Performa Baterai yang Dimiliki Mobil Listrik Citroën E-C4
Dalam kondisi terparah jika baterai sampai overheat, battery management system memutus jalur kelistrikan via cut off.
"Arus kelistrikan baterai terputus total untuk mencegah panas berlebih yang merusak baterai," sebut Bonar.
"Secondary battery akan aktif supaya mobil bisa tetap bergerak beberap kilometer sampai mobil bisa berhenti aman," terangnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR