- Pilih BBM dengan RON sesuai rasio kompresi
Selanjutnya, Anda bisa mengecek rasio kompresi kendaraan. Sebagai informasi, rasio kompresi merupakan perbandingan antara volume silinder ketika piston berada di pada titik terendah dengan posisi piston pada titik paling atas.
Semakin tinggi perbandingan volume silinder pada kedua titik tersebut maka udara yang terkompresi akan makin banyak. Artinya, BBM yang terbakar atau terkonsumsi bisa semakin banyak.
Rasio kompresi menentukan kandungan research octane number (RON) dalam bahan bakar yang digunakan. Semakin tinggi rasio kompresi maka butuh RON semakin besar. Kandungan RON yang tidak sesuai akan membuat mesin rentan knocking alias detonasi atau ngelitik.
Biasanya, kendaraan dengan rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1 membutuhkan oktan minimal 90. Kemudian, untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin 10:1 hingga 11:1 bisa menggunakan oktan minimal 92, dan untuk kompresi rasio kompresi lebih dari 11:1 hingga 12:1 bisa menggunakan oktan 95.
- Hindari sering mengganti jenis bahan bakar
Seperti diketahui, banyak merek dan jenis BBM yang dipasarkan di Indonesia. Tak sedikit juga orang yang sering berganti-ganti jenis BBM, baik karena terpaksa saat kondisi mendesak maupun karena disengaja.
Misalnya, saat jenis bahan bakar yang biasa kita gunakan sudah habis, sementara jumlah bahan bakar di tangki kendaraan sudah sangat kritis, biasanya pemilik kendaraan terpaksa untuk menggunakan BBM jenis lainnya.
Jika dilakukan satu atau dua kali mungkin tidak akan menimbulkan masalah, tetapi jika hal ini dilakukan secara berulang dapat membuat performa mesin menurun, mesin mudah rusak, bahkan sulit untuk dihidupkan.
Oleh karena itu, Anda sebaiknya berhati-hati apabila ingin mencampur bahan bakar. Jika berniat mengganti jenis BBM, Anda harus konsisten menggunakan bahan bakar pengganti tersebut.
Baca Juga: Awas Indikator ABS Mobil Menyala Habis Terjang Banjir, Ini Penyebabnya
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR