GridOto.com - Konsumsi bahan bakar minyak (BBM) menjadi hal yang penting bagi pengguna kendaraan bermotor. Pasalnya, konsumsi bahan bakar berpengaruh pada biaya operasional harian.
Berbagai macam cara kerap dilakukan untuk mencegah membengkaknya pengeluaran untuk BBM. Biasanya, untuk mengakali konsumsi BBM agar lebih irit, pemilik kendaraan menggunakan zat aditif.
Padahal, cara tersebut justru menimbulkan berbagai efek negatif terhadap mesin kendaraan. Sebab, bukan tidak mungkin penambahan tersebut justru bisa menurunkan performa mesin.
Sebenarnya, jika Anda mau meluangkan waktu untuk memeriksa dan mengganti beberapa komponen mesin, pengiritan BBM bisa dilakukan. Terlebih, Anda yang memiliki kendaraan dengan umur di atas 3 tahun. Risiko keausan komponen yang membuat BBM ikut cepat terkuras pun kian tinggi.
Baca Juga: Mulai Terjangkau, Segini Biaya Ubah Kunci Motor Biasa Jadi Keyless
Selain itu, Anda juga harus memperhatikan beberapa hal yang bisa membuat konsumsi BBM jadi lebih boros. Berikut ini 5 hal yang dapat menyebabkan konsumsi BBM jadi lebih boros.
- Tekanan angin ban
Mengecek tekanan angin merupakan pekerjaan mudah, tapi banyak pemilik kendaraan yang malas melakukannya secara berkala. Padahal, menjalankan mobil dengan tekanan angin ban yang kurang memiliki beberapa konsekuensi.
Selain membuat konsumsi BBM jadi lebih boros, ban bertekanan di bawah rekomendasi bisa menyebabkan pecah ban.
- Filter udara kotor
Filter udara sebagai salah satu komponen penting pada kendaraan perlu dibersihkan secara rutin. Filter udara berfungsi untuk menyaring udara agar bebas dari kotoran serta debu agar tidak masuk ke ruang pembakaran.
Dalam jangka waktu pemakaian yang lama, kotoran yang tidak dibersihkan akan menumpuk di permukaan filter dan mengakibatkan aliran udara pun menjadi terhambat.
Baca Juga: Bolehkah Oli Mesin Mobil Dipakai untuk Motor? Pertamina Lubricants Beberkan Dampaknya
Dampak buruk yang dapat terjadi jika filter udara dibiarkan kotor adalah berkurangnya udara yang masuk ke dalam mesin. Alhasil, piston bekerja lebih berat, sehingga Anda harus menginjak pedal gas lebih dalam agar kendaraan bertenaga dan membuat bensin boros.
- Penggunaan air conditioner (AC) secara berlebihan
Kehadiran AC dalam kabin membuat penumpang nyaman, tapi perhatikan juga bagaimana cara menggunakannya.
Saat siang hari, ketika cuaca panas, kebanyakan orang cenderung menghidupkan AC sampai level paling dingin. Padahal, cara ini salah karena semakin dingin AC, bahan bakar yang digunakan juga semakin banyak.
Pada saat suhu AC sangat dingin, kompresor yang memompa refrigerant akan membagi daya. Pengaruhnya adalah power mesin terkuras banyak dan kompresor AC bekerja dengan keras.
Saat berkendara Anda harus menginjak pedal sangat dalam, otomatis bensin yang digunakan untuk pembakaran terkuras lebih banyak. Jadi, pengaturan suhu AC saat berkendara harus diperhatikan dan sewajarnya saja.
Baca Juga: Supaya Enggak Boncos, Ini Tips dan Trik Berkendara yang Bisa Bikin Irit BBM
- Tidak melakukan servicesecara rutin
Penyebab bensin boros yang satu ini sangat umum terjadi. Padahal ketika rutin servis, otomatis oli pada mobil akan diganti. Hal ini berguna untuk mobil yang frekuensi penggunaannya tinggi.
Jarak rata-rata setiap mobil untuk ganti oli adalah sekitar 5.000 km. Apabila melewati jarak tersebut, maka akan bisa mengakibatkan penurunan kualitas pada oli. Dampaknya adalah berkurangnya kinerja mesin dan bensin menjadi boros.
- Tidak menggunakan bahan bakar yang tepat
Sebuah kesalahan jika Anda menggunakan bensin atau bahan bakar yang tidak sesuai dengan anjuran. Pasalnya, penyebab bensin boros bisa dikarenakan kualitas dari bahan bakar yang tidak sesuai dengan spesifikasi kendaraan.
Jika dipaksakan menggunakan bahan bakar tidak sesuai anjuran, bisa membuat pengeluaran untuk servis bisa jadi lebih lebih besar.
Baca Juga: Apa Itu RON? Pahami Dulu Sebelum Memilih Bensin untuk Kendaraan
Selain itu, dampak lain yang dirasakan adalah tarikan mobil jadi lebih berat dalam jangka panjang dan mesin bisa mengalami knocking atau ngelitik.
Pilih bahan bakar sesuai spesifikasi
Masyarakat sebaiknya juga memilih BBM yang tepat sesuai dengan mesin kendaraan. Jika salah pilih, proses pembakaran dalam mesin menjadi tidak sempurna.
Terkait BBM, Anda tidak perlu khawatir karena PT Pertamina (Persero) memastikan pasokan BBM yang sesuai dengan jenis kendaraan di Indonesia terjamin. Salah satunya, Pertalite. Pertalite yang memiliki oktan 90 paling banyak digunakan di Indonesia karena memang RON pada BBM jenis ini dianggap paling sesuai dengan kebanyakan mobil di Tanah Air.
Pertalite cocok digunakan untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1. Pertalite juga hanya memiliki kandungan sulfur dengan mencatat angka maksimal 0,05 m/m atau setara 200 ppm, serta tidak mengandung timbal.
Bagi Anda pemilik kendaraan berkompresi 10:1 hingga 11:1 atau kendaraan berbahan bakar bensin yang menggunakan teknologi setara dengan electronic fuel injection (EFI), sebaiknya Anda menggunakan BBM Pertamax dengan nilai oktan 92.
BBM jenis ini dilengkapi formula Pertatech yang lengkap sehingga dapat membersihkan mesin hingga ke bagian terdalam (detergency) serta menjadi pelindung antikarat (corrosion inhibitor).
Sementara itu, Anda juga bisa menggunakan Pertamax Turbo dengan nilai oktan 98 untuk kendaraan dengan rasio kompresi lebih dari 12:1. Selain itu, Pertamax Turbo juga memiliki kadar sulfur yang rendah, sehingga tidak merusak kualitas udara.
Dengan memahami penggunaan BBM yang sesuai jenis kompresi mesin, Anda tak perlu takut boros atau mesin tarikannya kurang baik. Anda pun tak perlu khawatir soal kualitas BBM dari Pertamina. Sebab, seluruh produk BBM milik Pertamina memiliki spesifikasi yang sesuai dengan kendaraan yang banyak beredar di Indonesia.
Editor | : | Wandha Nur Hidayat |
KOMENTAR