Para insinyur harus bisa memanfaatkan area bebas untuk memaksimalkan pengembangan mobil.
Dan Red Bull mampu memaksimalkan celah dalam konsep ground effect ini dengan keseluruhan paket mobil RB18.
"Sasis dan sayap depan berada di rangka yang sangat rapat, tapi juga ada area bebas yang besar dan mengejutkan. Termasuk soal sidepod dan bodi bagian bawah," sambung Newey.
Dan uniknya, hampir seluruh tim khususnya tiga tim teratas yakni Red Bull, Ferrari dan Mercedes, masing-masing memakai konsep sidepod yang sangat berbeda.
"Misalnya sidepod yang bentuknya berbeda juga sangat mudah dilihat oleh fans. Itu sebenarnya hal bagus," jelasnya.
Red Bull memakai desain undercut yang agresif, sedangkan Ferrari memakai model seperti tempat mandi bayi, kemudian Mercedes menggunakan zeropod.
Dan itu membuat para insinyur semakin berpikir, sebenarnya desain yang mana yang terbaik ya dan apa rahasia dari mobil tim lainnya.
"Awalnya hanya kami dan Ferrari yang bagus, tapi di akhir musim Mercedes juga semakin kuat. Jujur saja aku sebenarnya mengharapkan selisih kecepatan lebih besar dari mereka," sambungnya.
"Jadi itu alasan kenapa dari kami sebenarnya tidak ada yang 100 persen benar dan kami harus semakin baik," jelasnya.
Newey menegaskan, tim lain tak bisa meniru satu komponen saja dari tim lain karena kemampuan mobil itu sepaket bukan karena satu komponen saja.
Jadi cara meniru sidepod yang dilakukan Aston Martin kepada Red Bull sebenarnya juga tak efektif.
"Tentu saja sidepod Ferrari tak cocok dengan mobil kami, begitu sebaliknya. Jadi kuncinya adalah interaksi antar masing-masing elemen mobil," lanjut pria asal Inggris ini.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | planetf1.com,auto-motor-und-sport.de |
KOMENTAR