Pada saat yang sama Red Bull hanya memiliki satu bos tim (Christian Horner) dan Mercedes memiliki satu bos tim (Toto Wolff), sementara Ferrari memiliki lima bos tim.
Jean Todt mengundurkan diri pada akhir 2007 dan Stefano Domenicali mengambil alih dari 2008-2014.
Kemudian Marco Mattiacci selama satu musim, Maurizio Arrivabene bertugas antara 2015 dan 2018.
Mattia Binotto yang mengambil alih komando tim dari Mauruizio Arrivabene pada 2019, akhirnya juga meninggalkan tim Ferrari.
Setiap bos tim memiliki idenya sendiri dan mendesain seluruh tim sesuai dengan keinginannya, sementara itu ekspektasi di dalam Ferrari juga terlalu tinggi.
Baca Juga: Keluar dari Ferrari, Mattia Binotto Bisa Jadi Incaran Emas Buat Pabrikan Lain di F1
Fakta bahwa Binotto telah membawa tim kembali ke posisi kedua dalam kejuaraan konstruktor dan cukup sering memiliki mobil tercepat pada hari Sabtu, tidak mendapatkan kepercayaan dari jajaran teratas Ferrari.
Tentu banyak yang salah secara strategis di Ferrari pada tahun 2022.
Tetapi tim harus bisa belajar dari itu untuk menjadi lebih baik.
Selama Ferrari tidak menunjukkan kepercayaan (jangka panjang) dan kesabaran dengan bos tim baru mereka, mereka tidak akan membuat kemajuan sama sekali.
Editor | : | Fendi |
KOMENTAR