Gridoto.com – Pemilik kendaraan bermotor tentu sudah familier dengan istilah Research Octane Number (RON). Namun, tidak banyak yang tahu pentingnya mengetahui angka RON pada BBM dan memahami istilah tersebut. Angka RON atau oktan sering kali digunakan sebagai indikator penentu kualitas bahan bakar minyak (BBM).
Sebagai informasi, angka oktan pada BBM merupakan bilangan yang menunjukkan kualitas bahan bakar dalam menahan tekanan yang tinggi di dalam ruang pembakaran, sebelum akhirnya terbakar.
Sederhananya, BBM dengan RON rendah tidak tahan terhadap tekanan atau temperatur tinggi, sehingga BBM bisa terbakar sebelum waktunya dibakar oleh percikan api yang dihasilkan busi. Kondisi tersebut mengakibatkan mesin ngelitik atau knocking.
Selain itu, menggunakan bensin dengan RON yang tidak sesuai dengan kompresi mesin juga akan mengakibatkan pembakaran tidak sempurna. Hal ini menyebabkan mesin performanya menurun, lebih boros konsumsi BBM, dan menghasilkan emisi tinggi.
Jadi, efisiensi pemakaian BBM dan performa mesin tidak melulu bergantung pada tingginya nilai oktan, tetapi juga kesesuaian angka RON dengan spesifikasi mesin kendaraan.
Baca Juga: Supaya Enggak Boncos, Ini Tips dan Trik Berkendara yang Bisa Bikin Irit BBM
Penggunaan BBM dengan RON tinggi pada mesin berkompresi rendah akan membuat kendaraan boros bahan bakar akibat pembakaran yang terjadi di dapur pacu tidak sempurna. Selain itu, pembakaran yang tidak sempurna akan menimbulkan residu di ruang bakar.
Cara memilih BBM dengan RON yang sesuai
Pada dasarnya, angka oktan atau RON merupakan perbandingan antara iso-oktana dengan heptana.
Jika misalnya campuran meliputi 10 persen heptana dan 90 persen iso-oktana, maka campuran tersebut memiliki angka oktan 90.
Ketika suatu bahan bakar bensin diuji dalam sebuah mesin uji, kinerjanya akan dibandingkan dengan karakteristik pembakaran dari campuran heptana dan iso-oktana dalam proporsi tertentu.
Pilih bahan bakar sesuai spesifikasi
Sebagai perusahaan pelat merah yang bertugas menjamin pasokan BBM di Tanah Air, PT Pertamina (Persero) memiliki delapan produk BBM ritel untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Salah satunya adalah BBM bersubsidi, yakni Pertalite. Pertalite yang memiliki oktan 90 paling banyak digunakan di Indonesia karena memang RON pada BBM jenis ini dianggap paling sesuai dengan kebanyakan mobil di Tanah Air.
Pertalite cocok digunakan untuk kendaraan dengan rasio kompresi mesin 9:1 sampai 10:1.
Pertalite juga hanya memiliki kandungan sulfur dengan mencatat angka maksimal 0,05 m/m atau setara 200 ppm, serta tidak mengandung timbal.
Pertalite telah lulus uji Lemigas
Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) juga telah melakukan pengujian secara teknis terkait standar dan mutu dari Pertalite.
Baca Juga: Enggak Hanya Rem, Perhatikan Hal Ini Sebelum Turing ke Pegunungan Pakai Motor Matic
Pengujian mengacu standar yang telah diatur dalam Keputusan Direktur Jenderal (Kepdirjen) Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) BBM Jenis Bensin RON 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.
Untuk tahap awal, sampel BBM jenis Pertalite telah diambil langsung oleh tim Lemigas pada beberapa SPBU di Jakarta, yaitu SPBU Lenteng Agung, SPBU di Taman Mini (2 SPBU), SPBU Abdul Muis, SPBU di Sunter dan SPBU di S. Parman.
Kemudian, sampel tersebut diuji dengan 19 parameter. Hasil pengujian menunjukkan bahwa tidak ada RON di bawah 90, melainkan semuanya ada kisaran 90,1 sampai dengan 90,7. Oleh sebab itu, Anda tak perlu lagi khawatir atau ragu menggunakan Pertalite.
Editor | : | Sheila Respati |
KOMENTAR