Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

WorldSBK

Scott Redding Desak Aturan Bobot Pembalap dan Motor di World Superbike, Ternyata BMW Enggak 100 Persen Sepakat

Rezki Alif Pambudi - Senin, 28 November 2022 | 19:50 WIB
Scott Redding usul aturan soal bobot pembalap dan motor di World Superbike, BMW Motorrad tak 100 persen setuju
WorldSBK.com
Scott Redding usul aturan soal bobot pembalap dan motor di World Superbike, BMW Motorrad tak 100 persen setuju

GridOto.com - Kontroversi bobot pembalap yang diklaim menguntungkan Alvaro Bautista, masih menjadi bahasan panas di kalangan fans World Superbike.

Alvaro Bautista pun dianggap mendapatkan keuntungan dengan bobot ringan, karena motornya bisa melaju lebih kencang dan degradasi ban juga lebih sedikit dibanding rider lainnya di World Superbike.

Scott Redding mengusulkan adanya aturan yang mengatur bobot minimal pembalap dan motor di World Superbike, yang juga disepakati oleh beberapa pembalap termasuk Jonathan Rea.

Aturan ini memaksa pembalap yang posturnya kecil untuk mengendarai motor yang bobotnya ditambah, agar mencapai batas minimal bobot gabungan pembalap dan motornya.

Saat ini aturan yang berlaku hanya menyatakan soal berat minimal motor superbike-nya saja, yang mana nilainya adalah 168 kg.

Namun usulan Redding ini tak semerta-merta dianggap sebagai usulan yang fair dan mencerahkan.

Banyak yang masih meragukan usulan Redding ini, termasuk tim yang dibelanya sendiri yakni BMW Motorrad.

"Kami jelas mendukungnya. Namun ini adalah masalah rumit, kau tak bisa menyeimbangkan beratnya 100 persen," kata Marc Bongers, BMW Motorsport Director, dilansir GridOto.com dari Speedweek.

"Ini harus dilakukan dengan aman. Contoh motor MotoE motornya sangat berat, top speed-nya harus dibatasi untuk mengurangi energi ketika motor melayang di udara saat keluar trek dan memastikan dinding trek bisa menanggulanginya," jelasnya.

Baca Juga: Begini Penampilan Terakhir Jack Miller Pakai Motor Ducati di Superbike Australia 2022

Menambah bobot tak semerta-merta menyelesaikan masalah, karena ada dampak-dampak yang harus diperhitungkan.

"Kau bisa memastikan seberapa besar dampak penambahan beberapa kilogram saja ke akselerasi ataupun saat pengereman, lalu tambahkan berat fisik pembalap," sambungnya.

"Tapi kau tak bisa hanya menghitung bobot pembalap, kemudian tambahkan beratnya ke motor. Harus ada simulasi detail dibutuhkan dan tiap pabrikan harus setuju. Kau tak bisa menambah 20 kg begitu saja, itu bukan caranya," tegas sang bos.

Pendapat Bongers ini mirip dengan yang diungkapkan Alvaro Bautista beberapa waktu lalu.

"Tak masuk akal mengenalkan aturan bobot minimal dengan motor ini, karena jika jatuh motornya lebih berat dan sulit dihentikan," kata juara WorldSBK 2022 ini.

"Untuk alasan keselamatan, banyak trek harus melakukan perubahan karena ada beberapa area yang sudah berada di ambang batasnya," jelas Bautista.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

Chery J6 Edisi Batik Cuma Ada Satu di Indonesia, Enggak Semua Orang Bisa Punya

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa