Sedihnya, proses pengadaan armada bus perintis DAMRI ternyata terakhir kali dilakukan pada 2016.
"Sehingga bisa dikatakan, sekarang semua armada bus tergolong kurang layak beroperasi," lanjut Djoko.
Lanjut menurut Djoko, jalur yang dilayani bus perintis juga bukan jalan yang mulus sehingga butuh armada yang prima.
Sebut saja armada bus ini harus menyeberangi sungai, dan jalan rusak di sejumlah wilayah.
"Mirisnya lagi sejumlah jalan rusak tadi masuk dalam wewenang pemerintah daerah untuk memperbaikinya, seperti jalan provinsi dan jalan kabupaten," imbuhnya.
Ia menambahkan kalau sebetulnya pengoperasian bus perintis itu, diharapkan bisa membantu perekonomian suatu wilayah.
Mengingat hadirnya bus perintis bisa mempermudah akses masyarakat di wilayah yang terisolir, menuju purat perekonomian di pusat kota.
"Pemberian subsidi bus perintis merupakan perwujudan kehadiran pemerintah, terhatap konektivitas wilayah terisolis dengan memberikan transportasi umum yang terjangkau khususnya di wilayah 3TP," sebut Djoko.
Baca Juga: Belum Banyak Orang Tahu Sejarah dan Kepanjangan DAMRI, Baca Ini Biar Paham
Perlu diketahui, panjang jalan yang dilayani armada bus perintis terhitung mencapai 33.969 Km.
Dari total panjang jalan tadi, sebanyak 4.478 Km di antaranya merupakan jalan rusak.
Kemudian untuk trayek bus perintis paling sedikit ada di Jawa Tengah, yakni sebanyak satu trayek.
Sedangkan trayek terbanyak, tercatat ada di Papua dengan total 38 trayek.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Perjuangan Bus DAMRI Perintis, Lewati Rute Jalan Rusak Sejauh 4.000 Km.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | Kompas.com |
KOMENTAR