Karena kita tidak bisa memungkiri bahwa motor adalah mesin, dan mesin pastinya membutuhkan perawatan untuk bisa berfungsi dengan prima
“Layanan aftersales yang kuat harus menjadi pendukung, karena kita tidak bisa memungkiri bahwa motor adalah mesin yang butuh perawatan agar tetap prima,” jelas Marco.
“Kalau tidak ada fasilitas yang bisa menangani motornya dengan baik, pastinya konsumen akan ragu untuk membeli,” imbuhnya.
Menilik komentar tersebut, wajar apabila nantinya prinsipal akan mendorong Ducati Indonesia untuk menambah jaringan dealer mereka ke depannya.
Marco pun mengutarakan hal yang menjadi penghalang bagi Ducati dan merek motor premium lainnya, untuk menopang ekspansi pesat di Indonesia.
Hal tersebut adalah Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM), terutama untuk motor di atas 500 cc yang jadi segmen pasar Ducati.
Walaupun pasar roda dua di Indonesia sangat besar secara umum, namun cukup terbatas untuk segemen di atas 250 cc.
“PPnBM menjadi salah satu tantangan utama untuk melakukan ekspansi, meskipun sekarang sudah lebih baik di angka 95 persen dari nilai motor, dari tadinya 125 persen,” jelas Marco.
“Tapi di atas itu masih ada bea impor dan biaya lainnya lagi, jadi tetap sedikit sulit untuk memperluas pasar yang ada,” tutupnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR