"Kalau aditif di dalam bensin itu sendiri sudah jelas kontrol standarisasinya," tegas Santi.
"Sedangkan aditif tambahan octane booster standarnya beda-beda bergantung produsennya," terusnya.
Disinilah antara bensin dengan aditif tambahan belum tentu compatible.
Sebab ketika bensin dan octane booster tercampur, akan terjadi reaksi kimia antar aditif.
"Jika tidak compatible, reaksi kimianya tidak akan bisa menyatu dan hanya akan menjadi residu," jelas Santi.
"Bukannya mengoptimalkan pembakaran malah akan mengurangi optimalisasi proses pembakaran," sambungnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR