GridOto.com - Mengenal fungsi perangkat Battery Management System (BMS) di mobil listrik.
Sempat ramai soal baterai mobil listrik Hyundai IONIQ 5 mendadak drop yang setelah ditelusuri berasal dari perangkat Battery Management System.
Battery Management System memegang peran penting dalam fungsi kerja baterai mobil listrik.
Dilansir dari situs resmi Hyundai Motor Group, BMS ditempatkan menjadi satu dalam rangkaian baterai (battery pack).
Atau berdiri bersamaan dengan Electronic Power Control Unit (EPCU) mobil listrik.
Baca Juga: Benarkah Mobil Listrik Susah Lewat Tanjakan Curam? Ini Faktanya
BMS berfungsi sebagai perangkat yang mengelola kerja daya listrik baterai saat discharge untuk menyalurkan tenaga atau recharge ketika melakukan pengecasan.
Mobil listrik memiliki ratusan hingga ribuan sel baterai yang disusun dalam sejumlah modul dalam kesatuan battery pack.
Banyaknya sel baterai dikelola BMS agar setiap sel baterai harus bisa bekerja dan berada dalam kondisi yang sama.
Secara bersamaan, BMS juga memonitoring kerja setiap sel baterai.
Jika ditemukan ada salah satu atau dua sel baterai yang tidak berfungsi optimal, BMS akan melakukan penyesuaian terhadap penyaluran daya listrik baterai.
Pengaruhnya terhadap daya penyimpanan arus listrik atau penyaluran energi listrik untuk menyeimbangkan keseluruhan kerja sel baterai.
Baca Juga: Minat Beli Mobil Listrik? Setidaknya Tiga Penyakit Ini Perlu Tahu
Seperti dalam kasus Hyundai IONIQ 5 yang baterainya drop, Uria Simanjuntak, Head of Public Relations PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengatakan ada sistem proteksi BMS yang membuat baterai mendadak drop.
"Terdeteksi salah satu modul baterai memiliki tegangan yang berbeda, sehingga BMS mengaktifkan sistem proteksi," jelas Uria.
"Sehingga potensi gangguan pada modul baterai lain bisa dicegah dengan menonaktifkan prosedur pengisian," sambungnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR