Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+
Advertorial

Supaya Enggak Boncos saat Servis, Berikut 5 Perawatan Mobil Rutin yang Harus Dilakukan

Fathia Yasmine - Senin, 31 Oktober 2022 | 14:25 WIB
Ilustrasi ganti oli.
Shutterstock
Ilustrasi ganti oli.

GridOto.com – Seiring dengan tingginya frekuensi pemakaian, performa mobil lama-kelamaan akan menurun dan kenikmatan berkendara berkurang.  Penurunan performa umumnya ditandai dengan menurunnya akselerasi atau tenaga mobil, serta konsumsi bahan bakar minyak (BBM) yang lebih boros.

Akan tetapi, tidak semua pemilik mobil peka akan penurunan performa yang dirasakan. Alih-alih mampir ke bengkel untuk melakukan servis rutin, pemilik mobil membiarkan mobil berada pada kondisi tersebut dalam waktu lama. Ketika sudah mogok atau mengalami kerusakan serius, mobil baru dibawa ke bengkel. 

Kebiasaan tersebut dapat memperpendek usia komponen mesin. Jika semakin banyak komponen mesin yang rusak, mobil bisa jadi harus kasus turun mesin atau overhaul. Biaya yang dikeluarkan untuk sekali turun mesin pun tergolong besar, yakni berkisar antara Rp 1,5 juta hingga Rp 5 juta, tergantung jenis dan tahun keluaran mobil.

Nah, agar "jajan" mobil tidak membebani kantong, ada baiknya pemilik mobil segera pergi ke bengkel ketika mengalami keluhan selama berkendara. Selain itu,  perawatan mobil sebaiknya dilakukan secara rutin agar kondisinya tetap prima.

Sebagai referensi, berikut lima perawatan mobil yang perlu dilakukan secara rutin agar bebas dari boncos akibat kerusakan serius pada mobil.

1. Bersihkan air conditioner(AC)

AC merupakan salah satu komponen penting pada mobil. Selain membuat kabin tetap sejuk, AC juga berfungsi sebagai pengatur aliran udara dari luar ke dalam mobil.

Agar kinerja AC tetap maksimal, diperlukan perawatan rutin agar umur komponen AC tetap terjaga. Dilansir dari Kompas.com, AC mobil sebaiknya diservis atau dibersihkan setiap kelipatan 10.000 kilometer (km).

Baca Juga: Ganti Oli Transmisi Matik Mobil Bekas, Idealnya Setiap Berapa Lama?

Apabila mobil sering digunakan, pemilik juga perlu melakukan pembersihan evaporator setiap delapan hingga 12 bulan sekali, serta mengganti filter AC setiap enam bulan sekali. Meski begitu, durasi di atas merupakan durasi servis minimal.

Apabila sering digunakan di jalanan yang berdebu atau berpolusi tinggi, ada baiknya Anda melakukan pengecekan AC setiap tiga atau empat bulan sekali.

2. Ganti kampas kopling dan rem

Kampas kopling dan rem memiliki peran esensial dalam berkendara. Seiring dengan durasi pemakaian mobil, kedua komponen ini rentan aus sehingga perlu sering dicek atau diganti.

Untuk pengecekan rutin, pemilik dapat melakukan servis setiap dua bulan sekali. Sementara penggantian kedua komponen perlu dilakukan ketika mobil menempuh jarak 30.000 km hingga 40.000 km.

Pada beberapa kasus, penggantian kampas rem perlu dilakukan ketika rem mulai berdecit saat digunakan. Sementara pada kampas kopling, biasanya cakram  rentan aus ketika mobil sudah menempuh 20.000 km. Pemilik dapat meminta teknisi untuk memastikan kondisi kedua komponen tersebut.

3. Cek busi

Jika diibaratkan sebagai manusia, busi merupakan jantung yang menjaga agar mesin tetap hidup. Apabila busi mengalami kerusakan, maka mobil akan berhenti berfungsi alias mogok.

Sebagaimana komponen lain yang rentan aus, busi juga memiliki usia pakai. Idealnya, busi harus diganti ketika mobil sudah menempuh jarak 20.000 km. Akan tetapi, komponen ini juga bisa diganti lebih cepat ketika mobil mulai mengalami kesulitan starter atau suara mesin terasa kasar.

Selain melakukan pengecekan di bengkel, kondisi busi juga bisa dipantau secara mandiri. Apabila warna busi sudah berubah menjadi kecoklatan atau gelap, berarti masa penggunaan busi hampir habis dan harus segera diganti.

4. Ganti aki

Mengecek kondisi aki sering kali terlupakan oleh pemilik mobil. Kendati aki biasanya mampu bertahan selama 3-4 tahun, umur pemakaian komponen ini sangat bergantung dengan intensitas pemakaian mobil.

Baca Juga: Baru Ganti Busi Cepat Kotor, Ada Indikasi Mobil Bekas Jarang Ganti Oli

Apabila mobil sering digunakan di cuaca panas dan terik, paparan suhu tinggi akan membuat cairan aki cepat menguap. Tidak hanya itu, penggunaan aksesori tambahan pada mobil juga dapat memperpendek usia aki karena konsumsi energinya jadi lebih banyak.

Untuk menjaga usia pemakaian, servis rutin dapat dilakukan ketika kelistrikan mulai melemah. Misalnya, saat lampu mobil mulai redup, audio sulit menyala, atau klakson tidak mengeluarkan suara.

Untuk menjaga kinerja aki, pemilik juga perlu memanaskan mobil setidaknya dua hari sekali, memeriksa posisi klem agar tetap kencang, serta bijak menggunakan lampu dan perangkat audio.

5. Ganti oli mesin 

Semakin sering mobil dipakai, maka oli mesin juga perlu sering diganti. Adapun waktu paling ideal untuk mengganti oli adalah ketika mobil sudah menempuh jarak 10.000 km atau dalam kurun waktu 6 bulan.

Jika pemilik terbiasa melewati jalanan yang macet dan menghabiskan waktu berjam-jam untuk sampai ke tempat tujuan, waktu penggantian oli bisa berkurang menjadi 8.000 km. Hal ini karena oli mesin harus terus bekerja, meskipun mobil tidak melaju.

Namun, waktu penggantian oli mobil juga tergantung pada jenis oli apa yang dipakai. Apabila menggunakan oli full sintetik, oli bisa diganti saat mobil sudah menempuh jarak 10.000 km. Namun, apabila yang dipakai adalah oli dengan campuran mineral, penggantian oli perlu diganti ketika mencapai jarak 5.000 km.

Baca Juga: Ganti Sendiri Oli Mesin Mobil, Jangan Lupa Perhatikan Hal Penting Ini

Agar jarak pakai oli lebih panjang, ada baiknya untuk memilih oli full sintetik untuk penggunaan sehari-hari. Misalnya, Shell Helix Extend 0W-40. Oli keluaran Shell ini mampu melindungi kinerja mesin dengan jeda penggantian oli  yang lebih panjang.

Untuk memastikan kualitasnya, Shell telah menguji Shell Helix Extend 0W-40 dengan Dynamite 2.0 Field Test. Hasilnya, oli ini memiliki volatilitas rendah (low volatility) sehingga mampu mengurangi penguapan bahkan hingga perjalanan sejauh 20.000 km, 2 kali lebih jauh dibanding oli sintetis lainnya.

Kelebihan lain dari Shell Helix Extend 0W-40 adalah Active Cleansing Technology yang mampu menjaga komponen dalam mesin agar tetap bersih meski mobil diajak berkendara di medan yang berat. Oli ini juga hadir dengan ikatan molekul yang kuat agar mesin tidak cepat aus.

Shell Helix Extend 0W-40 juga dilengkapi dengan PurePlus Technology untuk memaksimalkan performa mesin selama perjalanan. Oli yang terbuat dari 99,5 persen gas alam ini juga cocok untuk kendaraan berbahan bakar bensin maupun diesel.

Adapun spesifikasi yang didukung oli ini adalah API SP, ACEA A3/B3, serta ACEA A3/B4.

Itulah lima komponen mobil yang perlu sering diperiksa agar biaya servis tidak membengkak. Untuk mengetahui lebih banyak tentang Shell Helix Extend 0W-40, Anda dapat mengunjungi laman Shell di sini.

Editor : Sheila Respati

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id

REKOMENDASI HARI INI

Dikira Empty, Ternyata Huruf E di Indikator Bensin Artinya Ini

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa