Baca Juga: Review Lengkap Kawasaki KLX230SM, Versi Supermoto Kakak D-Tracker 150
Bagaimana dengan handlingnya? Yang versi SE dengan bobot 136 kg, setara sebuah Yamaha R15, tentunya masih terasa ringan.
Dipakai harian di jalanan perkotaan terasa lincah. Tantangannya setangnya lebar, jadi saat selap-selip di antara mobil rawan menghantam spion.
Selain itu gerakan setang terasa kaku seperti komstir terlalu kencang, padahal saat dicek dalam kondisi diam ternyata lancar.
Nah makanya butuh adaptasi khususnya saat awal-awal pemakaian. Jika sudah beberapa hari tentunya akan jadi biasa.
Untuk suspensinya baik depan maupun belakang tentu redamannya tergolong empuk dan punya jarak main panjang, karena basisnya dari motor trail.
Efeknya saat ketemu polisi tidur atau lubang enggak perlu risau, bisa dilewati tanpa perlu mengerem, hehee...
Kemudian ketika dicoba untuk lewat jalanan tanah atau gravel pun asyik aja, baik grip ban maupun redaman suspensinya.
Pas banget rasanya kalau dipakai oleh pengendara yang sesekali melakukan blusukan, tapi mayoritasnya tetap jalan aspal.
Dan tentunya jangan khawatir akan mentok saat blusukan, karena jarak terendah ke tanah terbilang tinggi, 230 mm!
Baca Juga: Kawasaki KLX230 2022 Resmi Dijual, Bedanya Dimana dengan KLX230 Lama? Kini Ada Dua Tipe
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR