"Aliran liquid hydrogen dialirkan ke anoda, sedangkan oksigen menuju katoda, keduanya melalui membran elektrolit," jelas Yogi.
"Di dalam sini akan terjadi proses chain reaction," terusnya.
Dalam proses chain reaction, oksigen membantu proses reaksi kimia untuk memecah liquid hydrogen.
Yang dikeluarkan adalah energi listrik dan air (H2O).
Baca Juga: Berapa Kali Ngecas Mobil Listrik Bisa Dilakukan? Segini Ketahanannya
"Energi listrik kemudian diteruskan ke rangkaian baterai untuk disimpan serta mengalirkan daya listrik ke motor traksi sebagai penggerak," terang Yogi.
Dengan begini, teknologi fuel cell menghasilkan energi listrik dengan tenaga pembangkit internal di dalam mobil.
Sedangkan air yang dihasilkan merupakan 'emisi' dari proses chain reaction.
"Air ini ditampung dalam wadah khusus yang bisa dibuang sewaktu-waktu," tutup Yogi.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR