Karena dilanda ketidakpastian, Verstappen dan Red Bull hanya berpikir bagaimana cara mencetak poin sebanyak mungkin.
Hal itu membuatnya terus menekan hingga mencapai jarak 25 detik dari Leclerc di lap terakhir, hingga kepikiran untuk melakukan pit stop untuk mengejar poin tambahan fastest lap.
"Perasaan yang gila, karena aku tak mengira jadi juara ketika melewati garis finis. Tentu kau bisa melihat prosesnya agak lambat, tapi luar biasa pada akhirnya kami meraih gelar di sini," ujar Verstappen dilansir GridOto.com dari Skysports.
"Aku tak tahu seberapa poin yang akan kudapat, dan aku juga ingin fastest lap, sayangnya kupikir selisih waktunya tidak cukup aman untuk menambah pitstop lagi," jelasnya.
Jika memang benar pada akhirnya Verstappen hanya mendapat 19 poin dan Leclerc 12 poin, hal itu tidak cukup membuatnya mengamankan gelar.
Verstappen bisa mengamankan gelar jika mendapat tambahan satu poin lagi dari fastest lap, karena berarti dia akan mendapat 20 poin sedangkan Leclerc 12 poin.
Ternyata simulasi dadakan yang sempat membuat orang kebingungan ini salah di mata FIA.
FIA tetap menghadiahkan poin penuh (25 poin) kepada Verstappen, sedankan Leclerc mendapat 15 poin setelah dinyatakan finis ketiga.
Aturan 19 poin jika balapan berkisar antara 50 hingga 75 persen dari jumlah lap normal tersebut, hanya berlaku jika balapan dihentikan dengan red flag.
FIA tetap menghadiahkan poin penuh karena balapan selesai dengan chequered flag, Verstappen pun jadi juara dunia F1 2022.
Berikut klasemen sementara pembalap F1 2022:
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | SkySports.com |
KOMENTAR