Baca Juga: Harga BBM Naik, Periksa Cara Kerja Sistem Hybrid Honda PCX e:HEV
Namun memang konsekuensinya saat dipakai bermanuver zig-zag cepat jadi tak selincah model lama.
Suspensinya karakternya tak berubah, masih tergolong empuk baik depan maupun belakang. “Sasis dan kedua suspensi memang tidak berubah, sama saja,” terang Endro lagi.
Menurut Endro, mesin yang digunakan New Vario 125 memang masih sama persis dengan Vario 125 versi sebelumnya yang beredar sejak 2018, yaitu generasi eSP.
Spesifikasinya 124,8 cc SOHC 2 katup injeksi berpendingin cairan, dengan tenaga dan torsi yang diklaim sama persis.
Yaitu 11 dk di putaran mesin 8.500 rpm dan 10,8 Nm di 5.000 rpm. Yang tentunya tersalur ke roda belakang lewat transmisi CVT.
Ketika dicoba, akselerasinya terasa biasa saja, enggak pelan tapi juga enggak begitu cepat.
Namun rasanya memang akan cukupan untuk aktivitas harian, sesuai dengan target pasarnya yaitu yang butuh skutik fungsional dan irit.
Bahkan menurut Sompong, salah satu alasan tidak pakai mesin generasi eSP+ berdasarkan hasil survey dari pengguna.
Hasilnya menyatakan bahwa mesin 125 cc di Vario 125 generasi sebelumnya memang dianggap masih cukup memuaskan, makanya masih dipertahankan.
Baca Juga: Honda Jepang RIlis New CBR250RR Versi Balap, Siap Jajal di Sirkuit!
Iya sih, tapi beberapa skutik 125 cc terbaru di negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand sudah pakai mesin eSP+.
Kok bisa Indonesia masih mempertahankan mesin lama? Apa mungkin Vario 125 bermesin eSP+ baru akan muncul di 2023 nanti, ketika labelnya diganti All New? Kita tunggu saja!
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR