New Vario 125 ternyata dihadirkan dalam 3 varian, yaitu CBS, CBS-ISS dan CBS-ISS SP.
Nah kalau 2 varian pertama tentunya sudah biasa kita dengar di varian skutik Honda, tapi jarang dengar dengan yang ada embel-embel SP layaknya CBR250RR.
Apa bedanya? Apakah mesin lebih bertenaga atau suspensinya spesial seperti di CBR1000RR-R?
Ternyata yang SP atau spesial ini cuma beda warna saja, yaitu bagian pelek dan behel pakai kelir burn titanium.
Sedang bodinya pakai warna matte atau doff. Mesin dan suspensinya sama saja dengan varian lainnya.
Baca Juga: New Honda Vario 125 Resmi Diluncurkan, Masih Bisa Pakai Pertalite?
Nah lebih lengkapnya untuk varian CBS ada warna Sporty Black dan Sporty Red, harganya Rp 22,35 juta.
Varian ini sesuai namanya tak dilengkapi fitur ISS (Idling Stop System), dan juga masih pakai kunci konvensional, belum smartkey.
Selanjutnya yang varian CBS-ISS hanya ada satu warna, yaitu Advance Matte Black, yang mana dikasih 3D emblem untuk tulisan Vario, harganya Rp 24 juta.
Versi tertinggi yaitu CBS-ISS SP ada warna Advance Matte White dan Advance Matte Blue, yang banderolnya mencapai Rp 24,25 juta, semuanya OTR Jakarta.
Riding Position & Handling
Naik New Vario 125 tak ubahnya model 2018, plek persis karena memang secara dimensi tak berubah dan beda cuma hitungan milimeter saja.
Dari ukuran panjang x lebar x tinggi dari 1.919 mm x 679 mm x 1.062 mm jadi 1.918 mm x 679 mm x 1.066 mm. Tinggi jok pun tak berubah, tetap 769 mm.
Makanya saat duduk di joknya, rasanya persis naik Vario 125 model lama. Tetap terasa rendah.
Bahkan buat yang tingginya di atas 170 cm pasti joknya terasa begitu pendek, lutut sampai menekuk ketika kedua kaki turun.
Baca Juga: New Honda Vario 125 Pakai Spion Dengan Teknologi Baru, Ini Kelebihannya
Enaknya jok Vario 125 dibanding Vario 160, busa joknya tebal dan kenyal, jadi ketika diduduki rasanya nyaman.
Letak setang saat diraih juga persis, terasa rendah dan ketika dibelokkan hingga mentok posisinya dekat dengan lutut.
Yang berubah adalah rasa saat dikendarai. Utamanya karena ban yang lebih lebar yang juga berimplikasi pada bobot yang naik 1 kg, dari 111 kg jadi 112 kg.
Yang bisa dirasakan adalah ketika belok-belok jadi lebih mantap, karena permukaan bannya tentu juga lebih lebar.
Namun memang konsekuensinya saat dipakai bermanuver zig-zag cepat jadi tak selincah model lama.
Suspensinya karakternya tak berubah, masih tergolong empuk baik depan maupun belakang. “Sasis dan kedua suspensi memang tidak berubah, sama saja,” terang Endro lagi.
Performa
Menurut Endro, mesin yang digunakan New Vario 125 memang masih sama persis dengan Vario 125 versi sebelumnya yang beredar sejak 2018, yaitu generasi eSP.
Spesifikasinya 124,8 cc SOHC 2 katup injeksi berpendingin cairan, dengan tenaga dan torsi yang diklaim sama persis.
Baca Juga: Ada Tiga Tipe, Ini Bedanya New Honda Vario 125 CBS, CBS ISS, dan CBS ISS SP
Yaitu 11 dk di putaran mesin 8.500 rpm dan 10,8 Nm di 5.000 rpm. Yang tentunya tersalur ke roda belakang lewat transmisi CVT.
Ketika dicoba, akselerasinya terasa biasa saja, enggak pelan tapi juga enggak begitu cepat.
Namun rasanya memang akan cukupan untuk aktivitas harian, sesuai dengan target pasarnya yaitu yang butuh skutik fungsional dan irit.
Bahkan menurut Sompong, salah satu alasan tidak pakai mesin generasi eSP+ berdasarkan hasil survey dari pengguna.
Hasilnya menyatakan bahwa mesin 125 cc di Vario 125 generasi sebelumnya memang dianggap masih cukup memuaskan, makanya masih dipertahankan.
Iya sih, tapi beberapa skutik 125 cc terbaru di negara tetangga seperti Vietnam dan Thailand sudah pakai mesin eSP+.
Kok bisa Indonesia masih pakai mesin lama? Apa mungkin Vario 125 eSP+ baru akan muncul di 2023 nanti, ketika labelnya diganti All New? Kita tunggu saja!
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR