Ada beberapa penumpang yang giginya terkena batu yang dilempar dari arah luar bus, bahkan sampai ada penumpang yang matanya terkena serpihan pecahan kaca.
"Jadi ini sudah sering terjadi hanya saja kami tak melaporkan semuanya ke pihak berwajib, karena kalau kami melaporkan ke daerah tempat kejadian malah seperti tak ada tindak lanjutnya," keluh Dedi.
Sekarang Dedi hanya berharap insiden kriminan jalanan tersebut bisa mendapat atensi dari Polda Sulawesi Selatan.
Soalnya kalau aksi pelemparan batu ini tak segera dihentikan, para pengusaha bus khususnya PO Sinar Muda bisa menelan kerugian yang besar ke depannya.
"Masa kami ini pelaku usaha hampir tiap malam harus ganti kaca? Belum lagi ada risiko terhadap pengemudi dan penumpang, tapi pelaku malah tak segera ditangkap," ucapnya.
Sekadar informasi, sudah terjadi tiga kali pemeparan batu oleh OTK yang sempat dilaporkan sopir bus Sinar Muda ke kantor polisi terdekat pada 2022.
Mulai dari insiden di Kabupaten Wajo, sehingga sopir bus melaporkannya ke Polsek Urban Pitumpanua pada 14 April 2022.
Kemudian sopir bus juga sempat melaporkan kejadian serupa ke Polsek Keera pada 1 September 2022.
Hingga kejadian di Kabupaten Luwu yang membuat sopir bus Sinar Muda melapor ke Polsek Walenrang, pada 18 September 2022.
Artikel ini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Keluhkan Teror Pelemparan Bus di Trans Sulawesi, Bos PO Sinar Muda: Masa Tiap Malam Ganti Kaca.
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | Tribun-timur.com |
KOMENTAR