Baca Juga: Max Verstappen Bisa Pastikan Gelar Juara F1 2022 di Singapura, Ini Syaratnya!
Iklim tropis juga membuat tingkat kelembaban akan sangat tinggi serta para pembalap akan berkeringat lebih banyak.
Seperti dikutip dari ferrari.com para pembalap umumnya akan kehilangan sekitar 3 kilogram dari berat badannya saat membalap di Singapura.
Artinya ada sekitar 4-5% berat pembalap yang hilang hanya dari keringat saat membalap di F1 Singapura.
Selain itu pada musim ini tim dan juga pembalap banyak yang mulai menghilangkan fitur botol minum akibat mobil dengan regulasi 2022 yang ditemukan overweight.
Baca Juga: Ada Warna Pink, Tim McLaren Pakai Livery Spesial di F1 Singapura 2022 Akhir Pekan Ini
Sehingga tim dan juga pembalap memilih untuk meninggalkan botol minum agar tidak menambah bobot mobil yang membuat time jadi lebih lambat, meskipun tampaknya tim akan memilih memasangkan lagi botol minum khusus untuk di F1 Singapura.
"Kehilangan keringat saat di Singapura betul-betul ekstrem, karena para pembalap tidak memiliki waktu mengambil napas akibat minimnya lintasan lurus panjang disini," ucap Andrea Ferrari selaku pelatih fisik Charles Leclerc.
"Para pembalap akan kehilangan mineral dan kalsium sehingga akan melemahkan sistem otot yang bisa membawa mereka melakukan kesalahan, mulai dari menurunnya pace sampai terjadinya kecelakaan," ungkapnya.
"Maka dari itu kami akan selalu memastikan pembalap tetap mendapatkan pasokan minum yang cukup saat balapan, serta melakukan latihan fisik yang lebih berat dari trek lain agar mereka selalu fit sepanjang akhir pekan," tutupnya.
Baca Juga: Dapat Kontrak Baru, Guanyo Zhou Terus Balapan Bersama Tim Alfa Romeo
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | ferrari.com,gpblog.com |
KOMENTAR