Hal itu ternyata punya arti khusus baginya.
"Selebrasi dengan pesan dasi dan tali adalah untuk orang-orang yang ada di dalam dan luar paddock yang membicarakanku tanpa mengenalku karena punya tato," ujar Canet dilansir GridOto.com dari Moto.it.
"Itu melambangkan jalan diskriminasi, kau bukan orang yang lebih baik ataupun lebih buruk jika punya tato," jelas Canet.
Canet mengaku, ada beberapa tim yang menolaknya, memilih mengesampingkan performa bagusnya gara-gara punya tato.
Tim-tim tersebut mungkin takut akan punya stigma buruk di mata sponsor ataupun fans gara-gara punya pembalap dengan tubuh penuh tato.
"Aku pertama memakainya (selebrasi dasi) saat podium di Mugello 2021. Saat itu aku sedang menjalin pembicaraan dengan beberapa tim dari kategori berbeda. Beberapa menolakku karena tato," sambungnya.
"Di luar paddock aku dituduh melakukan hal-hal tertentu tanpa mereka mengenalku, itu karena image-ku. Namun beberapa tahun ini aku telah menunjukkan bahwa aku bisa naik podium tanpa memedulikan soal dasi, dan tentunya sama saja dengan tato ataupun tanpa tato," jelasnya.
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Paddock-GP.com,Moto.it |
KOMENTAR