GridOto.com - Banyak pihak mempertanyakan langkah Ducati yang masih enggan menerapkan team order, untuk membantu Pecco Bagnaia jadi juara MotoGP 2022.
Contohnya pada dua balapan terakhir di MotoGP San Marino 2022 dan MotoGP Aragon 2022, Pecco Bagnaia bertarung sangat ketat di lap-lap akhir melawan Enea Bastianini.
Walaupun berhasil memenangkan MotoGP San Marino 2022, Pecco Bagnaia harus kehilangan lima poin berharga karena kalah dari Enea Bastianini di lap terakhir MotoGP Aragon 2022.
Padahal jika ada permainan tim di sana, bisa saja Pecco menang dan mendapat lima poin lebih banyak dari yang dimilikinya sekarang, untuk mengejar Fabio Quartararo di klasemen sementara MotoGP 2022.
Ducati memang sudah memberikan imbauan kepada para pembalapnya, termasuk untuk mengurangi intensitas pertarungan yang berisiko.
Namun, permintaan langsung kepada Bastianini atau pembalap Ducati lain untuk menahan laju saat melawan Pecco, tampaknya tidak benar-benar ditegaskan.
Meski begitu, Pecco Bagnaia memberikan pengakuan menohok dan tidak mempermasalahkan strategi tim yang dilakukan tim Borgo Panigale.
"Rasanya aku tak berpikir butuh bantuan," ungkap murid Valentino Rossi ini saat press conference jelang MotoGP Jepang 2022, seperti dilansir GridOto.com dari MotoGP.com.
"Aku lebih memilih untuk menang di trek daripada ada orang yang membiarkanku lewat karena sebuah keputusan. Jika mereka memutuskan sebaliknya maka itu bukan urusanku, aku hanya ingin tetap di depan, seperti di Aragon dan Misano," tegasnya.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
Sumber | : | MotoGP.com |
KOMENTAR