Terkait hal ini, Dewan Pertimbangan Pelestarian Warisan Budaya (DP2WB) DIY pun merekomendasikan agar lokasi pembangunan pondasi atau kolom berada di luar jalan inspeksi Selokan Mataram.
"Mengenai penambahan lahan terkait Selokan Mataram, sampai sekarang PT JJB masih terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan perubahan penlok dan sosialisasi rencana penambahan lahan di desa-desa," lanjutnya.
Ia menambahkan, kalau pembebasan lahan bisa selesai sesuai target maka pengerjaan konstruksi tol Yogyakarta-Bawen Seksi 1 bisa ditargetkan selesai pada Kuartal 1 2024.
Lalu untuk pengoperasiannya ditargetkan pada Kuartal 3 2024, di mana tol itu akan terhubung dengan jalan tol Yogyakarta-Solo di Junction Sleman.
Kemudian setelah Seksi 1 selesai, maka prioritas konstruksinya dilanjutkan ke Seksi 6 Ambarawa-Bawen yang akan terhubung dengan tol Semarang-Solo.
Selanjutnya untuk konstruksi Seksi 2 Banyurejo-Borobudur, Seksi 3 Simpang Susun (SS) Borobudur-SS Magelang dan Seksi 4 Magelang-Temanggung akan digarap bersamaan.
"Seksi 2 sampai dengan Seksi 4 nantinya terhubung dengan seksi lain yang sudah beroperasi terlebih dulu," kata Dwi.
Sementara untuk pengerjaan tol Yogyakarta-Bawen Seksi 5 Temanggung-Ambarawa dijadwalkan jadi yang terkahir.
Penataan rencana pengerjaan konstruksi tol tersebut disesuaikan dengan alokasi dana pembebasan lahan dari pemerintah, serta menimbang kondisi medan yang berupa perbukitan.
Baca Juga: Pembersihan Lahan Tol Yogyakarta-Bawen Dikebut, Konstruksi Dimulai September 2022
Sehingga nantinya perlu dilakukan pembangunan terowongan sepanjang 500 meter di Seksi 5.
Sekadar informasi, tol Yogyakarta-Bawen termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) untuk mengukun program pengembangan infrastuktur dari pemerintah.
Kalau tol itu beroperasi secara penuh, maka perjalanan dari Semarang, Jawa Tengah ke Yogyakarta maupun sebaliknya bisa ditempuh hanya dalam 1,5 jam saja.
Dengan waktu tempuh yang dipangkas jadi lebih singkat, jelas nantinya bisa memperlancar distribusi barang dan jasa, pengembangan industri dan pariwisata serta meningkatkan konektivitas khususnya di sisi selatan Pulau Jawa.
Editor | : | Hendra |
KOMENTAR