GridOto.com - Cocok Jadi Honda Win Reborn? Motor Baru Ini Tampil Klasik Pakai Mesin Bebek.
Sebagai informasi, Honda Win adalah salah satu motor legendaris era 80-90an yang kini digemari bikers serta diburu sebagai motor koleksi.
Secara tampilan, Honda Win adalah motor kategori sport namun dibekali mesin tidur berkapasitas 100 cc dengan transmisi manual.
Enggak lagi diproduksi, kini ada motor baru yang bisa dibilang menjadi penerus dari Honda Win.
Merupakan produk dari Guangzhou Haojin Motorcycle, salah satu pabrikan asal Tiongkok, motornya bernama Haojin BX110.
Dilihat dari bentuknya memang khas sport pekerja keluaran lawas, tampak sederhana dan fungsional.
Pakai lampu sein bulat, sepatbor pelat, tangki bulat dan jok model roti tawar, serta knalpot model pea shooter mirip punya Kawasaki W175.
Kaki-kakinya pakai suspensi teleskopik dengan cover di depan, dan suspensi ganda di belakang.
Meski tampangnya jadul, terdapat beberapa fitur modern yang disematkan di motor tersebut.
Baca Juga: Beredar Motor Baru Jiplakan Honda Monkey 125, Detail Mewah Dijual Murah
Secara teknis, mesinnya berkapasitas 110 cc SOHC berpendingin udara namun telah menggunakan sistem injeksi dan kopling semi-otomatis.
Selain itu, panel instrumennya sudah full digital dan pakai lampu LED tapi hanya untuk bagian stoplamp yang keduanya berbentuk persegi panjang.
Untuk pengereman, di depan sudah pakai rem cakram dengan sistem ABS meski di belakang masih rem tromol.
Pakai formula serupa Honda Win, Haojin BX110 juga ditawarkan dalam pilihan versi standar dan semi trail.
Versi standar pakai velg 17 inci depan belakang dan ban biasa, sedangkan versi semi trail pakai velg 18 inci di depan dengan ban tahu.
Perbedaan lain yang terlihat adalah versi semi trail pakai sepatbor depan panjang bahan plastik, sedangkan versi biasa pakai sepatbor pelat.
Kemudian versi semi trail dapat behel belakang yang juga berfungsi sebagai bracket barang, dimana versi biasa tampil polos.
Sayangnya spesifikasi lengkap seperti figur tenaga, bobot, tanggal rilis hingga harganya belum diketahui.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR