Baca Juga: Motor Baru Royal Enfield Hunter 350 Punya Varian Retro dan Metro, Apa Bedanya?
Saking besarnya torsi di putaran rendah, ketika pindah gigi tak bisa seperti motor umumnya yang sambil lepas kopling langsung bisa sambil digas.
Harus lebih kalem karena saat transmisi pindah ke gigi lebih tinggi, setelah kopling terlepas sempurna harus dikasih jeda sepersekian detik dulu baru bisa digas.
Kalau kopling belum sepenuhnya lepas dan sudah digas, efeknya jadi mengayun-ngayun karena saking besarnya torsi.
Pindah giginya sangat mudah, halus dan tak mudah nyangkut. Koplingnya pun ringan, jadi jalan perlahan di kemacetan juga tak bikin jari lekas pegal.
Yang unik adalah suara dari knalpotnya yang pakai silincer pendek, terdengar garing dan ada feedback setiap gas ditutup.
Kalau diperhatikan, bentuk dan suaranya mengingatkan pada knalpotnya Kawasaki W175TR.
Berapa kira-kira konsumsi bahan bakar dan top speednya? Tunggu tes lengkapnya nanti setelah resmi masuk Indonesia ya.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR