Terlebih untuk admin, driver, petugas kebersihan dan yang lainnya akan diambil daerah-daerah.
Haryono mengatakan, peran Pemkab Wonogiri adalah menyediakan sarana dan prasarana yang menjadi kewenangannya.
Misalnya penataan Terminal Tipe C Wonogiri agar bisa digunakan untuk akses keluar masuk bus serta penataan halte yang berada di wilayah Wonogiri yang titiknya sudah ditentukan.
"Harapan kami ini bisa dikembangkan lagi untuk jalur-jalur ke wisata, misalnya ke Pracimantoro Kawasan Karst maupun ke timur," kata Sekda.
Sekretaris Konsorsium Aglomerasi Trans Jateng Solo-Wonogiri, Marjandi menegaskan, rencana tersebut telah mendapat apresiasi masyarakat.
"Semoga masyarakat ini bisa beralih ke angkutan umum, agar kecelakaan di jalan bisa diminimalisir," ungkap Marjandi.
Menurutnya ada 8 Perusahaan Otobus (PO) dari beberapa daerah yang bergabung dalam konsorsium.
Adapun scrapping masing-masing PO, Marjandi mengatakan akan disesuaikan dengan kebutuhan dan sudah diajukan lelang.
"Kami harap nanti yang direkrut itu terutama masyarakat Wonogiri, kalau sopir ya sopir Wonogiri," terangnya.
Ia berharap, adanya BRT Trans Jateng dapat meningkatkan penghasilan perusahaan bus AKDP yang menurutnya saat ink hidup segan mati tak mau.
"Ini untuk bersama-sama, kalau pahit kita pikul bareng pahit kalau manis ya sama-sama menikmati manis," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul BRT Trans Jateng Koridor Solo-Sukoharjo-Wonogiri Dinilai Punya Banyak Manfaat : Hemat Penggunaan BBM
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | TribunSolo.com |
KOMENTAR