Hal ini karena kunci immobilizer tergolong smart key, yang sudah menggunakan chip elektronik di dalam kuncinya.
"Kalau chip-nya tidak sinkron dengan ECU, mobil tidak bisa dibuka pintunya, apalagi menyalakan mesin," lengkapnya.
Secara teknis, sulit menggandakan kunci jenis ini karena ada tiga faktor pengaman.
"Pertama dari gerigi besinya, alarm, dan modul immobilizer-nya," ujarnya lagi.
Karena terintegrasi dengan ECU mobil, maka kunci jenis smart key tidak bisa sembarang diduplikasi.
Raymond menyarankan sebaiknya membuat kunci cadangan untuk jenis smart key karena sewaktu-waktu bisa tidak berfungsi dengan baik.
"Apalagi kalau pernah jatuh atau kena air, biasanya kunci jadi kurang responsif," pungkasnya.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR