Baca Juga: Kalender Formula E 2023 Keluar, Ada Dua Balapan Sekaligus di Formula E Jakarta Tahun Depan
Nampaknya Mercedes ingin mengembangkan sendiri teknologi untuk MGU serta baterai di ajang Formula E namun ditolak oleh penyelenggara karena tentu saja bisa membuat pembengkakan biaya dan membuat banyak tim akan keluar dari Formula E.
Apalagi di F1 untuk regulasi musim 2026 nanti F1 akan menerapkan regulasi baru untuk mesin yang disebut kini makin mirip dengan mesin produksi massal terutama dari sistem hybrid yang lebih menarik untuk Mercedes.
Sebelum Mercedes keluar dari Formula E, dua merek besar yang sama-sama berasal dari Jerman yakni BMW dan Audi juga memutuskan keluar pada akhir musim 2020-2021 lalu..
Baik Audi dan BMW kini fokus ke ajang World Endurance Championship (WEC) di kelas Hypercar dimana mereka bisa bebas berkreasi menggunakan teknologi yang berasal dari mobil produksi massal mereka untuk balapan serta menggunakan desain yang mirip mobil produksi mereka untuk kepentingan marketing.
Baca Juga: Banyak yang Belum Tahu, Formula E Cuma Pakai Satu Tipe Kompon Ban Untuk Kondisi Cuaca Apapun
Meskipun begitu Formula E tidak akan jadi sepi dari hilangnya Mercedes dari grid, slot mereka sudah dipastikan akan berganti nama menjadi McLaren pada musim 2023 nanti.
McLaren akan disupport oleh Nissan sebagai penyedia powertrain dan tetap akan dipimpin oleh Ian James yang sampai seri terakhir musim 2021-2022 bertindak sebagai team principal.
Meskipun usia Mercedes di Formula E sangat singkat, tapi hasil yang diraih mereka tentu sangat memuaskan dengan raihan dua gelar juara dunia pembalap dan tim.
Total Mercedes meraih tujuh kemenangan balapan serta 15 podium bersama Stoffel Vandoorne dan Nyck de Vries sejak musim 2019-2020.
Baca Juga: Formula E Kenalkan Mobil Baru Generasi 3, Mulai Dipakai Tahun Depan
Editor | : | Hendra |
Sumber | : | The-race.com |
KOMENTAR