Makanya jangan sampai salah mobil transmisi D-CVT dikasih oli ATF (Automatic Transmission Fluid) yang buat matik konvensional.
Pasalnya, kalau sampai terjadi ada dampaknya lho.
Baca Juga: Mengenal Teknologi Transmisi D-CVT Daihatsu, Begini Cara Kerjanya
"Efek jangka pendek yang dirasakan adalah shift shock akan terjadi atau sebaliknya selip pada kecepatan awal," lanjut Ichsan.
Shift shock ini maksudnya terjadi entakan pada saat perpindahan gigi.
Sementara itu kalau selip adalah kondisi putaran mesin sudah tinggi tapi akselerasi mobil terasa lambat.
"Untuk efek jangka panjangnya adalah kerusakan transmisi," terang Ichsan lagi.
Oh ya, buat informasi, pengecekan volume dan kualitas oli transmisi D-CVT bisa dilakukan setiap 20.000 atau 12 bulan, mana yang tercapai lebih dulu.
Sementara itu untuk penggantian oli bisa dilakukan setiap 80.000 km atau 48 bulan, mana yang tercapai terlebih dahulu.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR