Baca Juga: Pencemaran Udara di Jakarta Kian Memburuk, KPBB Usulkan Polisi Lakukan Razia Emisi
Lebih lanjut ia menyebut, penetapan standar emisi karbon bisa membuat harga kendaraan ramah lingkungan semakin terjangkau.
"Kendaraan listrik berbasis baterai dengan daya 135 kW atau yang power-nya setara mobil 2.000 cc, paling karbonnya hanya sekitar 85 gram per km. Jadi insentif ini akan dikalikan dengan nilai teknologi penurunan emisi karbon, sehingga harganya bisa lebih murah," jelasnya.
Dengan mekanisme tersebut, masyarakat dinilai akan memiliki preferensi ke electric vehicle dibanding kendaraan bermotor bermesin bakar.
"Karena preferensinya tinggi, otomatis industri otomotif juga akan berbondong-bondong memproduksi kendaraan rendah karbon. Selain itu ini sangat esensial bagi ekosistem electric vehicle di Indonesia," tutup Puput.
Editor | : | Dida Argadea |
KOMENTAR