GridOto.com - Faktor irit bahan bakar ditentukan oleh banyak sekali variabel, baik teknis maupun non teknis.
Salah satu faktor non-teknis irit bahan bakar yaitu dari cara mengemudi serta kondisi kepadatan lalu lintas.
Sedangkan untuk faktor teknis pendukung irit bahan bakar, yaitu dari mesin, teknologi mobil, hingga pelek mobil.
Ya, pelek mobil bisa berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar, semakin berat tentu menyebabkan semakin boros.
Baca Juga: Ini Kelebihan Pelek Mobil dengan Metode Flow Form Ketimbang Casting
Apalagi pelek sudah diganti dengan diameter besar, bisa makin boros karena umumnya pelek ukuran 19-20 inci punya bobot di atas 11 kilogram.
Kalau mau lebih irit bahan bakar tapi tidak mengorbankan penampilan, bisa lirik pelek dengan bobot enteng.
"Pelek forged dan flow form bisa jadi pilihan karena bobotnya lebih enteng dari pelek casting," buka Stevanus Kurnia Tjiandra, SSW Rims Manager PT Stamford Tyres Distributor Indonesia, distributor pelek SSW.
Hal serupa juga diungkapkan Rudy Ghupta, Digital Marketing Head PT Sinar Agung Mulia, distributor pelek JF Luxury.
"Dengan bobot lebih ringan, mesin mobil jadi tidak perlu keluar tenaga ekstra untuk menggerakkan roda," tutur Rudy.
Baca Juga: Begini Keunggulan Pelek Forged Dibanding Pelek Casting Biasa
Pelek forged dibuat menggunakan metode forging dan dibuat dari aluminium grade T6061 yang juga digunakan pada pesawat terbang.
Kelebihannya, "Bobot pelek jadi lebih enteng dan lebih kuat dibandingkan pelek casting, pelek juga lebih sempurna bulatnya," sambung Rudy.
"Sekarang juga sudah berkembang pelek flow form, tekniknya seperti pelek casting tapi ditarik pake roller dari mesin sehingga jadi pelek utuh," ucap Stevanus.
Dengan metode ini, bisa didapat pelek berbobot enteng, kuat, "Dan harga lebih terjangkau dibanding pelek forged," jelas Stevanus.
Untuk ukuran 15x7 inci pelek flow form, "Beratnya bisa sekitar 4,7 kilogram," pungkas Stevanus.
Namun, harga pelek flow form lebih mahal dari pelek casting karena biaya produksi yang lebih tinggi.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR