GridOto.com - Motor skutik adventure Honda ADV 160 dibawa turing luar kota rute Jakarta-Puncak dalam waktu satu hari, begini rasa berkendaranya.
Kegiatan turing ini bisa dibilang merupakan sesi kedua setelah first ride di test track AHM Safety Riding & Training Center di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat.
Dalam track tersebut, kondisi track yang mulus dengan area terbatas membuat kemampuan motor belum dapat diketahui dengan maksimal.
Dipakai turing di kondisi jalanan yang sesungguhnya, tentu banyak hal bisa dirasakan secara langsung dari motor baru tersebut.
Sesuai konsepnya yaitu urban explorer, rute yang dipilih memang merepresentasikan kondisi jalanan area sekitaran kawasan Ibukota.
Perjalanan dimulai dari pabrik AHM di Pulogadung, Jakarta Timur menuju Jalan Raya Bogor lewat Kramatjati, Cijantung kemudian melewati Stadion Pakansari.
Berangkat sekitar jam 9 pagi, kondisi jalanan yang dilalui banyak mengalami kemacetan hingga sekitaran Pasar Rebo.
Tinggi jok yang kini turun serta revisi bodi sampingnya pun bikin kaki lebih menjejak dengan mudah, khususnya saat harus stop and go di kemacetan.
Dengan mesin berlabel eSP+ 156,9 cc 4 katup SOHC, performa ADV 160 terasa begitu berbeda dari milik ADV 150.
Baca Juga: Kupas Detail Kaki-kaki Honda ADV 160, Lihat Bedanya Dengan ADV 150
Saat dipakai melalui kondisi jalanan macet, dipakai menyalip kendaraan lain pun terasa ringan dan responsif.
Kemudian saat ketemu jalanan mulus yang cukup lebar di sekitar Stadion Pakansari, motor pun dicoba untuk dipacu buat merasakan putaran atasnya.
Penasaran mencoba performa mesin tersebut, hasilnya terasa begitu cepat untuk meraih kecepatan 115 km/jam.
Selanjutnya menuju kawasan Sentul, yaitu Sentul City, Gunung Pancar, Ciherang, hingga Cipamingkis.
Selama melalui kondisi jalanan tanjakan, mesin motor rasanya begitu ringan dipacu tanpa kendala sehingga mampu dilibas dengan mudah.
Bisa dibilang mesin barunya bikin karakter Honda ADV 160 terasa rileks dipakai diberbagai kondisi jalan, baik diperkotaan maupun di jalur luar kota.
Kemudian perjalanan dilanjutkan lewat jalur Puncak 2, Cipanas, Puncak Pass dan finish di sebuah hotel yang berlokasi di seberang kebun teh Gunung Mas.
Walaupun hanya ke Puncak, karena jalurnya memutar jaraknya bisa hampir 125 km, dengan waktu mesin menyala terekam di elapsed time selama 3 jam 52 menit.
Selama perjalanan juga mampir di beberapa tempat, salah satunya ke Curug Leuwi Hejo. Sepanjang rute turing kondisi jalan yang dilalui tentunya sangat komplet!
Baca Juga: Honda ADV 160 Pakai Mesin Baru, Spek Mirip PCX 160 Tapi di Sini Bedanya
Jalan datar pastinya ada, dan trek menanjak dan menurun tajam pun banyak. Rute aspal mulus ada, jalan beton banyak, aspal hancur pun ada.
Kondisi jalanan yang dilalui bisa dibilang tergolong komplet, makanya di turing kali ini semua langsung bisa dirasakan.
Dari hasil konsumsi bahan bakarnya, tercatat di panel instrumen bahwa ADV 160 ini menghabiskan rata-rata 44 km/liter.
Dengan tangki yang kapasitasnya sebesar 8,1 liter, maka seharusnya motor bisa dipakai menempuh hingga 358 km dalam sekali terisi penuh.
Bisa dibilang cukup irit, berhubung kapasitas mesinnya yang membesar serta dipakai melalui kondisi jalan beragam dan gaya berkendara normal di jalan raya.
Selain sempat terkena kemacetan, banyak rute dengan jalanan menanjak saat memasuki kawasan Puncak, Bogor.
Berikutnya soal handling, karakter ADV 160 masih mirip ADV 150 yaitu tetap terasa lincah dan ringan dipakai bermanuver meski bobotnya naik 2 kg.
Lalu karakter suspensi, rasanya tetap nyaman meski dipakai menghajar jalanan rusak atau kondisi tanah yang berbatu.
Selama perjalanan, untuk suspensi depan hasilnya enggak khawatir terjadi gejala suspensi mentok dan enggak sampai bikin pergelangan tangan terasa sakit.
Baca Juga: Honda ADV 160 Punya Tombol Panel Instrumen Baru, Begini Cara Pakai dan Fungsinya
Nah kalau suspensi belakang, dipakai melalui jalanan bergelombang masih tergolong nyaman namun rasanya cukup keras saat menghantam jalan berlubang.
Meski demikian, kelebihan suspensi belakang tersebut saat dipakai cornering dalam kecepatan tinggi membuat buritan motor tetap stabil.
Efek sampingnya memang membuat pinggang terasa agak sakit, ditambah karakter busa jok ADV 160 yang memang lumayan keras dan tipis.
Masih berkaitan dengan handling, tipe setang fatbar yang dipakai memang tergolong lebar dan punya bagian ujung yang lurus.
Rasanya saat dipakai lumayan lama bikin telapak dan pergelangan tangan terasa sedikit pegal.
Kemudian untuk ban bawaan motor yang pakai tapak ala dual-purpose, soal grip terasa menggigit meski dipakai lewat jalanan rusak yang berpasir.
Dipakai di jalanan aspal yang mulus pun enggak terdengar suara berisik, saat dipakai bermanuver pun rasanya tetap menyenangkan.
Untuk fitur, bagasinya yang kini sebesar 30 liter memang terasa begitu bermanfaat membawa berbagai perbekalan ketika motor diajak turing.
Begitu juga dengan laci penyimpanan di dek depan, meski kecil namun muat buat menyimpan sekaligus mengisi ulang daya smartphone.
Baca Juga: Beda Tipis, Segini Selisih Konsumsi Bensin Honda ADV 160 dan ADV 150
Fitur lain yang terasa bermanfaat adalah windshield adjustable di motor, tinggal distel tinggi saat di daerah pegunungan dan distel rendah saat di perkotaan.
Saat kondisi dingin enggak bikin bermotor cepat kedinginan, begitu juga saat panas sehingga enggak gampang kegerahan.
Untuk mengetahui kondisi suhu lingkungan, pengendara pun bisa cek informasi suhu sekitar yang ada di panel instrumen.
Soal fitur elektronik, adanya traction control (HSTC) di ADV 160 juga begitu terasa fungsinya saat kondisi jalanan berpasir.
Saat digas, respon mesin terasa telat seperti brebet efek yang memang berguna mencegah adanya tenaga berlebih ke roda belakang.
Fitur rem ABS juga terpakai, khususnya saat harus rem mendadak di jalanan rusak selama diperjalanan.
Ketika aktif, terasa ada semacam denyutan di handle rem namun prosesnya terasa lembut.
Simak ulasan selengkapnya dalam video turing Honda ADV 160 dalam video berikut ini.
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR