Masih dari sistem elektronik, ada juga fitur keamanan yaitu Traction Control System (TCS) dan Anti-Lock Braking System (ABS).
Pakai sistem rem Brembo, depan pakai cakram ganda dengan kaliper radial 4 piston. Untuk belakang pakai cakram tunggal dengan kaliper 1 piston.
Performa
Dapur pacu H-D Pan America bukan lagi mesin jadul yang pakai pushrod, berpendingin udara dan girboks terpisah.
Berlabel Revolution Max 1250, konfigurasinya tetap khas H-D, V-Twin, tapi sudah DOHC 4 katup per silinder, bahkan ada VVT (Variable Valve Timing).
Baca Juga: JLM Auto Indonesia Jadi Distributor Resmi Harley-Davidson, Layani Penjualan Hingga Purnajual
Mesinnya tergolong modern karena untuk pendinginan tentunya pakai cairan dengan adanya radiator.
Girboks 6 percepatan pun menyatu dengan mesin, sehingga dimensi lebih ringkas layaknya big bike umumnya masa kini.
Malah, mesin juga jadi bagian dari sasis seperti di Ducati, sehingga bobot bisa dipangkas. Lumayan sih, 242 kg.
Mesin berkapasitas 1.252 cc dari bore x stroke 105 mm x 72 mm ini punya rasio kompresi tinggi, 13:1.
Tenaga maksimal yang dihasilkan mencapai 150 dk di putaran mesin 9.000 rpm, torsi maksimal 127 Nm di 6.750 rpm.
Figur tenaganya pun lebih besar dari BMW R 1250 GS, yang tenaga maksimalnya 135 dk di 7.750 rpm, tapi torsinya lebih besar 143 Nm di 6.250 rpm.
Posisi Berkendara
Pan America punya jok yang busanya sangat tebal dan lebar, ketika diduduki terasa empuk! Kulitnya model kasar, sehingga terasa kesat.
Oiya tinggi joknya ada 2 pilihan, setingan low 850 mm, yang high 875 mm. Tinggi banget ya!
Baca Juga: Kuburan Harley-Davidson Road King Bikin Geger, Warganet : Coba di Indonesia
Jadi jangan heran buat yang tingginya sekitar 170 cm pun ketika kaki mau menapak akan terasa pas-pasan.
Maklum saja, sebab motornya memang diset buat postur bule Amerika yang jangkung-jangkung!
Oiya kalau bicara posisi berkendara H-D Pan America 1250, tentunya khas motor adventure, santai!
Itu karena posisi setangnya tergolong tinggi dan lebar dan dikombinasi letak pijakan kaki di tengah.
Jadi posisi kakinya netral, bukan yang selonjoran atau nangkring. Rasanya sih bakalan nyaman banget kalau buat turing dengan kondisi jalan beragam.
Tapi kaki dan paha bakalan kepanasan enggak ya? Soalnya kan mengangkangi silinder dan dekat dengan leher knalpot.
Ah sayangnya belum bisa mencoba jalan, jadi belum bisa merasakannya. Semoga saja ada unit tesnya ya!
Editor | : | Dimas Pradopo |
KOMENTAR