Hanya saja, setting elektronik pada Toyota Yaris Proto miliknya diakui agak menghambat proses adaptasi tersebut.
“Khususnya untuk kurva torsi mesin, masih terlalu seperti Mitsubishi Evo harian yang agresif sehingga gampang understeer,” ucapnya.
“Jadi, sekarang kami lagi mencoba ubah sedikit-sedikit di ECU-nya agar tarikan lebih linear dari putaran bawah sampai atas,” tambah Bimo.
Namun pria berkacamata itu optimis, Toyota Yaris Proto memiliki potensi untuk jauh lebih kencang dibandingkan Mitsubishi Evo di stage reli.
Saat ini, Bimo dan Banteng Motorsport masih fokus menjalani riset lebih lanjut setelah tes pertama di Stage Park Sentul baru-baru ini.
Kemudian tes yang kedua berlangsung di sirkuit Tembong Jaya Serang, Banten pada Senin (18/7/2022) lalu.
Terus hingga mobil tersebut semakin matang, jelang debutnya di seri pertama Kejurnas Reli 2022 di Medan, Sumatera Utara pada awal Agustus nanti.
"Sengaja absen dulu di Malang (Seri 1 Kejurnas Sprint Reli 2022), karena ingin fokus persiapan mobil ini untuk Reli Danau Toba dan APRC," tutup Bimo.
Editor | : | Muhammad Ermiel Zulfikar |
KOMENTAR