Tapi jika ada titik pertemuan dengan rel kereta api, maka jalan tolnya akan dibuat elevated alias melayang.
Kemudian tol Yogyakarta-Solo yang dibangun di DIY bakal dilengkapi dengan tiga exit tol.
"Yang sudah dibangun duluan di Wates dan YIA, sedangkan exit tol di Sentolo dibuat terakhir karena dari kajian analisis yang sudah dilakukan ternyata trafiknya sangat kecil," papar Pristi.
Rencananya pembebasan lahan tol di Kulon Progo dilakukan pada akhir 2022 hingga akhir 2023 mendatang dan jadi tanggung jawab pemerintah.
Sedangkan untuk operasionalnya, jalan tol Yogyakarta-Solo ditargetkan bisa dibuka pada akhir 2025 atau awal 2026 mendatang.
"Untuk anggarannya belum tahu proyeksinya, tapi kalau IPL sudah keluar maka kami desain pembangunan mana saja yang di atas tanah dan melayang yang mana sangat menentukan nilai konstruksinya," ujar Pristi.
Pristi menuturkan keberadaan jalan tol tersebut diharapakna bisa membantu konektivitas dan kelancaran lalu lintas dari dan menuju bandara.
Pasalnya masyarakat kerap mengeluhkan lalu lintas jalan nasional yang padat, sehingga membuat mereka harus menempuh perjalanan selama 2-3 jam untuk sampai YIA.
"Adanya jalan tol ini bisa mempersingkat waktu perjalanan ke bandara jadi 30 menit saja," tuturnya.
Secara terpisah Pj Bupati Kulon Progo, Tri Saktiyana menyampaikan pembangunan jalan tol itu harus dipersiapkan dengan matang.
Tak cuma sampai situ, keamanan masyarakat sekitar juga harus diperhatikan selama proyek dilakukan.
"Karena jalan tolnya dibangun di atas tanah yang tentunya melewati sungai maupun saluran air yang bisa mengganggu lingkungan, sehingga sejak awal harus dicermati," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Pembebasan Lahan Jalan Tol Solo-YIA Direncanakan Mulai Akhir Tahun 2022.
Editor | : | Fendi |
Sumber | : | Tribunjogja.com |
KOMENTAR