Harga-harga tersebut jauh berbeda dengan harga Pertalite di Indonesia.
"Hal tersebut lantaran Pertalite disubsidi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN)," ungkapnya.
Meski begitu, Jokowi menegaskan bahwa masyarakat tidak boleh senang dulu karena harga Pertalite di Indonesia masih Rp 7.650 per liter.
"Ini kita masih kuat, dan kita berdoa supaya APBN masih kuat memberi subsidi," ucap Jokowi.
Presiden mengingatkan, Indonesia masih impor separuh kebutuhan BBM sebanyak 1,5 juta barel.
Artinya jika harga minyak dunia naik, maka Indonesia harus membayar lebih banyak untuk tetap mensubsidi.
Namun Jokowi tidak menjelaskan secara rinci berapa anggaran yang digelontorkan untuk mensubsidi BBM di Tanah Air.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Jokowi: Kita Masih Tahan Pertalite Tidak Naik
Editor | : | Eka Budhiansyah |
Sumber | : | Tribunnews.com |
KOMENTAR