"Dengan KcS, ECU mengatur timing pembakaran mesin agar bisa dilambatkan untuk mengurangi gejala detonasi," terang Audi.
Jadi jika diisi BBM Pertalite 90, mesin ini masih bisa digunakan dengan minimnya detonasi.
Begitu juga dengan Mazda yang punya teknologi Homogenous Charge Compression Ignition (HCCI) pada mesin SKYACTIV-X.
Baca Juga: Uji Irit Mobil Baru Ertiga Hybrid, Hasilnya Tembus Di Atas 25 Km/Liter
Teknologi ini menciptakan proses pembakaran mesin bensin seperti mesin diesel hanya dengan pemampatan campuran udara dan BBM tanpa adanya ignition.
Proses pemampatan dibantu dengan supercharger kecil dan katup variabel yang bisa menghasilkan kompresi hingga 37:1.
Agar bisa terbakar sendiri, dibutuhkan BBM oktan rendah agar bisa lebih mudah terbakar.
Seperti SKYACTIV-X spesifikasi Jepang dengan kompresi setinggi itu justru malah butuh BBM RON 91.
Editor | : | Dwi Wahyu R. |
KOMENTAR