Baca berita tanpa iklan. Gabung Gridoto.com+

Sirkuit Terlalu Penuh, Jordan Johan Setuju Kalau Kejurnas ITCR 1200 dan ITCR 1500 Harus Dipisah

Didit Abdillah,Muhammad Rizqi Pradana - Selasa, 5 Juli 2022 | 21:10 WIB
Pembalap Toyota Gazoo Racing Indonesia  Jordan Johan ingin balapan ITCR 1200 dan ITCR 1500 dipisah, alasannya sirkuit terlalu ramai.
DAB/OtoRace.id
Pembalap Toyota Gazoo Racing Indonesia Jordan Johan ingin balapan ITCR 1200 dan ITCR 1500 dipisah, alasannya sirkuit terlalu ramai.

GridOto.com - Dari seluruh kelas yang dilombakan di Indonesia Sentul Series of Motorsport (ISSOM), kejurnas Indonesia Touring Car Racing (ITCR) 1200 menjadi kelas yang paling diminati.

Tercatat ada 16 mobil yang ikut serta di kelas kejurnas ITCR 1200 saat ISSOM seri kedua, yang digelar pada Minggu (3/7/2022) lalu.

Sebuah angka yang sangat bagus, namun jadi masalah ketika balapan ITCR 1200 digelar bersamaan dengan kelas di atasnya yaitu ITCR 1500.

Sebab ITCR 1500 juga merupakan kelas yang populer di ISSOM, dan bisa dibuktikan dengan total peserta 17 mobil pada seri kedua kemarin.

Artinya ada 33 mobil yang berebut 'lahan' di sirkuit Sentul, Jawa Barat dalam satu balapan, jumlah yang menurut Jordan Johan, pembalap Toyota Gazoo Racing Indonesia (TGRI), tidak bisa didukung.

Turun di kelas ITCR 1200 menggunakan Toyota Agya, Jordan Johan setuju jika balapan ITCR 1200 dan ITCR 1500 digelar secara terpisah.

"Setuju banget sih kalau kelas 1200 dan 1500 itu harus dipisah supaya balapan di kelas 1200 bisa lebih fokus," tutur Jordan Johan dikutip dari OtoRace.id setelah balapan, Minggu (3/7/2022).

"Kalau dulu kan pesertanya cuma sedikit, sekarang sudah sama banyak, jadi ada baiknya bisa dipisah aja," imbuhnya.

Selain 'populasi' yang terlalu ramai, Jordan juga mengatakan bahwa insiden yang terjadi di kelas ITCR 1500 akan membuat jalannya balapan ITCR 1200 yang berada di rombongan belakang menjadi terganggu.

Baca Juga: Haridarma Manoppo 'Naik Kelas' ke GT World Challenge Asia Seri Mandalika Bareng Toyota Gazoo Racing Indonesia

Sebuah hal yang ia alami sendiri ketika sedang berusaha merebut pimpinan balap kelas ITCR 1200 dalam ISSOM seri kedua tersebut.

"Pas saya mau coba overtake, ada pembalap di kelas 1500 yang melintir, jadinya harus berhenti, padahal lagi coba untuk leading," Jordan Johan menambahkan.

Terlebih, Toyota Agya besutannya kini sudah jauh lebih kompetitif dan mampu bersaing dengan para pembalap yang membesut Honda Brio.

Jordan Johan, pembalap Toyota Gazoo Racing Indonesia yang setuju jika Kejutnas ITCR 1200 harus segera dipisah dari kelas 1500.
DAB/OtoRace
Jordan Johan, pembalap Toyota Gazoo Racing Indonesia yang setuju jika Kejutnas ITCR 1200 harus segera dipisah dari kelas 1500.

Tak heran kalau sepanjang balapan Jordan Johan mampu bersaing di barisan depan, tetapi karena ketatnya persaingan dan beberapa insiden, ia harus puas finish posisi empat.

Pemisahan balapan ITCR 1200 dan ITCR 1500 sendiri bukanlah wacana lama, karena pada tahun 2019 ramai dibicarakan kalau ITCR 1200 akan punya satu slot balapan sendiri.

Hanya saja, pandemi Covid-19 membuat jumlah dan antusias peserta menjadi turun sehingga balapan ITCR 1200 kembali digabung dengan kelas ITCR 1500.

Kini dengan kembalinya antusias dan jumlah peserta kian banyak, sudah saatnya Kejurnas ITCR 1200 benar-benar dipisah.

Sobat bisa berlangganan Tabloid OTOMOTIF lewat www.gridstore.id.

Atau versi elektronik (e-Magz) yang dapat diakses secara online di : ebooks.gramedia.com, myedisi.com atau majalah.id



REKOMENDASI HARI INI

YANG LAINNYA

KOMENTAR

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

loading
SELANJUTNYA INDEX BERITA
Close Ads X
yt-1 in left right search line play fb gp tw wa